EKBIS.CO, SOLO -- Pertamina RU VI Balongan kembali memberikan kesempatan kepada mitra binaannya yang tergabung dalam Rumah Berdikari, untuk mengikuti ajang Pameran Produk UMKM diselenggarakan pada 10-12 Oktober 2018, di Auditorium UNS (Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta), Solo. Kegiatan ini diharapkan dapat membantu para mitra binaan untuk memromosikan usaha dan produknya, sehingga dikenal luas oleh masyarakat.
Rumah Berdikari (Rukari) terletak di Desa Karangsong, tepatnya di Blok Song Tengah yang juga merupakan akses menuju Kawasan Ekowisata Mangrove Karangsong. Rukari merupakan penerapan program CSR Pertamina RU VI Balongan bidang pemberdayaan untuk masyarakat di Kabupaten Indramayu. Rukari menjadi rumah dari industri kreatif Indramayu, yang mengolaborasikan antara pengolahan makanan, jasa pariwisata, dan pengenalan budaya menjadi satu kesatuan pembelajaran bagi masyarakat.
"Pertamina RU VI Balongan telah melakukan program pemberdayaan berupa pendampingan dan peningkatan kapasitas kelompok binaan yang tergabung dalam Rumah Berdikari sejak tahun 2017," kata Unit Manager Communication & CSR Refinery Unit VI Balongan PT Pertamina (Persero), Rustam Aji, dalam keterangannya yang disampaikan kepada Republika.co.id, Kamis (11/10).
Beberapa kegiatan usaha yang ada di Rukari dikelola oleh beberapa kelompok binaan Pertamina RU VI Balongan, seperti Jaka Kencana untuk workshop diversifikasi olahan mangrove, KUB Hawa Kreasi untuk pengolahan makanan ringan, kelompok D’Handycraft untuk pembuatan kerajinan kayu.
Selain itu, kata Rustam, Rukari dikelola juga sebagai rumah singgah bagi para wisatawan yang berkunjung ke Indramayu. Salah satu unit usaha lainnya yang dilaksanakan di Rukari adalah wisata Pulau Biawak dan pusat informasi wisata di Desa Karangsong. "Program-program ini membantu para pelaku bisnis untuk meningkatkan perekonomian melalui sektor jasa pariwisata, sehingga menjadi independent community," ujarnya.
Pada 2017, Rukari telah melahirkan inovasi olahan mangrove. Inovasi olahan tersebut adalah mie dan bakso mangrove yang terbuat dari buah mangrove jenis api-api yang terlebih dahulu diolah menjadi tepung. Selain itu juga kelompok membuat minuman yang diberi nama wedang pesisir, merupakan campuran buah mangrove dengan berbagai rempah-rempah seperti jahe dan kayu manis.
Dikatakan Rustam, pemanfaatan mangrove untuk diversifikasi olahan memang tidak terbatas pada olahan makanan saja. Hal ini dibuktikan dengan pembuatan batik mangrove. "Batik mangrove yang dihasilkan merupakan batik yang motifnya berupa gambar mangrove jenis pidada dan rhizophora, serta menggunakan pewarna mangrove sebagai pelengkapnya," ujar dia.
Pameran Produk UMKM ini merupakan rangkaian kegiatan 7th UNS SMEs Summit & Award 2018 yang diselenggarakan atas kerjasama antara PSP-KUMKM LPPM UNS, Kementerian Koperasi dan UKM RI dan ABDSI. Peserta stand yang mengikuti pameran ini adalah UMKM dampingan instansi/perusahaan yang telah fokus dalam pengembangan UMKM melalui program PK-BL/CSR dan UMKM Binaan PSP KUMKM UNS. Rangkaian acara akan ditutup dengan Penganugrahan Pemerhati UMKM (perorangan maupun lembaga), pada 13 Oktober 2018.