EKBIS.CO, WASHINGTON - Jared Kushner, menantu Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan penasihat senior Gedung Putih, diduga tidak membayar penghasilan sejak 2009 hingga 2016. Informasi ini dilaporkan New York Times pada Sabtu (13/10), mengutip sebuah dokumen keuangan rahasia.
Dokumen-dokumen tersebut dibuat sebagai laporan tinjauan keuangan oleh sebuah lembaga yang sedang mempertimbangkan untuk meminjamkan uang kepada Kushner. New York Times mengatakan tagihan pajak Kushner menunjukkan adanya penggunaan manfaat pajak yang dikenal sebagai depresiasi, yang memungkinkan investor real estate untuk memotong sebagian dari biaya properti mereka dari penghasilan kena pajak.
Peter Mirijanian, juru bicara pengacara Kushner, Abbe Lowell, mengatakan pada Sabtu (13/10) bahwa dia tidak akan menanggapi laporan dari surat kabar itu. Menurutnya isi laporan tersebut diambil dari dokumen yang tidak lengkap.
Melania Trump: Saya Orang Paling Dibully di Dunia
"(Kushner) selalu mengikuti saran dari banyak pengacara dan akuntan, ia benar mengajukan dan membayar semua pajak yang harus dibayar menurut hukum dan peraturan," kata Mirijanian.
Dokumen yang ditinjau oleh New York Times itu tidak secara jelas menyatakan berapa jumlah pajak penghasilan yang telah dibayarkan oleh Kushner. Tetapi dokumen itu menyatakan perkiraan berapa banyak Kushner berhutang dalam 'pajak penghasilan terutang', serta berapa jumlah pajak yang diperkirakan harus dibayar Kushner dalam 'pajak dibayar dimuka'.
Surat kabar itu mengatakan pada 2013 Kushner melaporkan hutang pajak penghasilan sebesar 1,1 juta dolar AS. Kushner Cos, perusahaan keluarga yang pernah dipimpin Kushner, diketahui telah meraup untung dalam beberapa tahun terakhir.
Gedung Putih dan Kushner Cos tidak segera memberikan komentar. New York Times mencatat, pengaturan ulang pajak 2017 yang ditandatangani oleh Trump cukup menguntungkan investor real estate.
Mirijanian mengatakan, terkait reformasi pajak, Kushner telah mengikuti persetujuan etika dan telah menghindari pekerjaan yang akan menimbulkan konflik kepentingan.
Pada Desember lalu, sekelompok anggota parlemen dari Partai Demokrat menulis surat kepada Kushner yang menanyakan apakah dalam pembicaraannya dengan pejabat asing ia pernah membahas pembiayaan untuk properti di tengah kota Manhattan. Pertanyaan itu diajukan di tengah kekhawatiran Kushner bisa menggunakan posisinya untuk keuntungan finansial.
Sebelumnya Kushner Cos mengatakan telah melakukan transaksi lebih dari 2,5 miliar dolar AS pada 2017 dan memiliki 12 juta kaki persegi lahan yang sedang dikembangkan di New York dan New Jersey.
Dokumen yang dirilis oleh Gedung Putih pada Juni lalu menunjukkan Kushner memiliki aset senilai 181 juta dolar AS. Pengungkapan itu juga menunjukkan Kushner dan istrinya, Ivanka Trump, menerima setidaknya 82 juta dolar AS pendapatan luar pada 2017.