EKBIS.CO, SUKABUMI - -Proses pembangunan bandar udara (bandara) di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, masih menunggu revisi rencana tata ruang wilayah (RTRW). Selepas perubahan RTRW dilakukan maka dilanjutkan dengan tahapan pembebasan lahan.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memastikan lokasi pembangunan bandara Sukabumi di Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Lokasi itu dipilih karena berada di tengah-tengah antara Kota Sukabumi dan Kabupaten Sukabumi.
"Bandara sudah pasti di Cikembar dan saat ini tunggu revisi RTRW," ujar Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kabupaten Sukabumi, Thendy Hendrayana kepada wartawan Senin (15/10). Bila revisi selesai maka proses pembebasan lahan untuk pembangunan bandara bisa segera dilakukan.
Targetnya ungkap Thendy, pada tahap awal lahan yang dibebaskan mencapai seluas 34 hektare. Lahan tersebut baru sebagian dari total luasan yang akan dijadikan lokasi pembangunan bandara.
Thendy menerangkan, lokasi bandara tidak akan dipindah lagi ke tempat lain. Sebabnya sudah keluar keputsan menteri tentang persetujaan prinsip penetapan lokasi bandara di Cikembar, Sukabumi.
Menurut Thendy, berbagai aspek menjadi pertimbangan dalam menetapkan Cikembar sebagai lokasi bandara. Misalnya lokasi Cikembar yang berada di tengah-tengah Sukabumi.
Informasi yang diperolehnya ungkap Thendy, proses pembangunan bandara diharapkan rampung dalam dua tahun. Proses pembangunanya diharapkan bisa mendapatkan dukungan dari masyarakat. Hal ini sebagai upaya membuka akses layanan transportasi pilihan kepada warga.
Di sisi lain Menhub Budi Karya Sumadi dalam kunjungannya ke Sukabumi Agustus 2018 lalu mengatakan, lokasi bandara Sukabumi ditetapkan di Kecamatan Cikembar. Penetapan lokasi ini dikarenakan Cikembar berada di tengah-tengah dan tidak jauh dari Kota Sukabumi.
Menurut Budi, rencananya panjang bandara di Sukabumi 1.800 meter. Jenis pesawat yang mendarat adalah ATR.
Pemda sambung Budi, nantinya berperan untuk membebaskan tanahnya pada 2018. Sementara pembangunan infrastruktur dari pemerintah pusat dan dimulai pada 2019.
Proyeksi anggaran untuk pembangunan bandara sekitar Rp 300 miliar hingga Rp 400 miliar. Dana ini hanya untuk pembangunan infrastruktur. Target pembangunnan bisa selesai pada 2021 atau 2022.