EKBIS.CO, NEW YORK -- Kurs dolar AS menguat terhadap mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Kamis (18/10) atau Jumat (19/10) pagi WIB. Penguatan dolar AS ditopang risalah pertemuan Federal Reserve AS September menunjukkan bahwa bank sentral mungkin akan menaikkan suku bunga lagi pada Desember.
Risalah pertemuan para pembuat kebijakan The Fed yang dirilis pada Rabu (17/10) sore menunjukkan bahwa bank sentral tetap yakin bahwa mereka perlu memperketat kebijakan moneter untuk menjaga ekonomi tetap stabil. "Para peserta umumnya mengantisipasi bahwa peningkatan bertahap lebih lanjut dalam kisaran target untuk suku bunga federal fund (federal funds rate/FFR) kemungkinan besar akan konsisten dengan ekspansi ekonomi yang berkelanjutan, kondisi pasar tenaga kerja yang kuat dan inflasi mendekati dua persen dalam jangka menengah," kata The Fed dalam risalahnya.
Ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga The Fed pada Desember mencapai 80,4 persen pada Kamis (18/10), menurut alat FedWatch CME Group.
Di sisi ekonomi, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan Kamis (18/10), dalam pekan yang berakhir 13 Oktober, angka pendahuluan untuk klaim awal pengangguran yang disesuaikan secara musiman mencapai 210 ribu, turun 5.000 dari tingkat direvisi pekan sebelumnya. Rata-rata pergerakan empat minggu mencapai 211.750, meningkat 2.000 dari rata-rata direvisi minggu sebelumnya.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,35 persen menjadi 95,9053 pada akhir perdagangan. Pada akhir perdagangan New York, euro jatuh ke 1,1464 dolar AS dari 1,1506 dolar AS di sesi sebelumnya, dan pound Inggris merosot ke 1,3032 dolar AS dari 1,3121 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,7105 dolar AS dari 0,7116 dolar AS.
Dolar AS dibeli 112,18 yen Jepang, lebih rendah dari 112,48 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS meningkat menjadi 0,9954 franc Swiss dari 0,9949 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3078 dolar Kanada dari 1,3012 dolar Kanada.