EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) berusaha untuk tetap menjaga pertumbuhan konsumsi listrik di atas enam persen. Direktur Perencanaan Korporat PLN, Syofvie Rukman tak menampik bahwa pertumbuhan konsumsi listrik diatas enam persen ini memang di bawah target yang dipasang pada RUPTL 2017-2018 kemarin.
Syovie tak merinci mengapa pertumbuhan konsumsi tidak bisa mencapai angka 8,3 persen seperti yang tertuang dalam RUPTL 2017-2018. Namun, ia mengatakan paling tidak dengan peningkatan konsumsi disektor industri, bisa menjaga pertumbuhan konsumsi listrik ke depan.
"Saya sih berharapnya paling tidak pertumbuhan konsumsi bisa saya pertahanakan. Kalaupun ada adjustmen, nggak sedrastis RUPTL 2017. Asumsi pertumbuhan saya kan 8,3 persen. sekarang 6,8 persen. Ya, paling tidak saya masih bisa mempertahankan konsumsi di atas 6, ya," ujar Syofvie di Kantor Pusat PLN, Selasa (23/10).
Ia mengatakan saat ini PLN sendiri masih menghitung perkirakaan hingga akhir tahun. Harapannya, hingga akhir tahun konsumsi pertumbuhan listrik bisa tetap baik. "Ini masih berhitung, kan juga banyak yang gede-gede yang masuk. Misalnya, smleter di Sulawesi, sistem Kendari dan Sulawesi Selatan dan Barat kan naik tuh. Jadi ini ngeboosting pertumbuhan. Ini lagi dihitung," ujar Syofvie.
Pertumbuhan konsumsi ini kata Syofvie nantinya sangat erat kaitannya dengan pergeseran jadwal COD (Commisioning Operating Development) proyek pembangkit 35 ribu megawatt. Ia mengatakan, jika konsumsi tidak tumbuh dengan baik maka hal ini tentu akan mempengaruhi keputusan PLN untuk bisa menetapkan proyek pembangkit listrik.
"Itu kan tergantung supply and demand. Kalau saya bisa pertahankan diangka tahun lalu, menggesernya bukan karena itu, tapi itu karena memang kesiapan dari pembangkitnya seperti apa," ujar Syofvie.
Berbagai upaya untuk bisa mempertahankan konsumsi pertumbuhan listrik dilakukan oleh PLN. Syofvie mengatakan salah satu pertumbuhan yang digenjot adalah pertumbuhan konsumsi rumah tangga.
"Ya kita memang harus melaunching produk, ya. Bagaimana sekarang kita mengajak masyarakat untuk pakai kompor induksi, mendorong penggunaan mobil listrik. Kita harus punya inovasi," ujar Syofvie.