EKBIS.CO, JAKARTA -- Sebagai implementasi dari Deklarasi Bandar Lampung pada Rapat Anggota Tahunan (RAT) Induk Baitut Tamwil Muhammadiyah (BTM), Induk BTM, Selasa (30/10) meluncurkan Gerakan Microfinance Muhammadiyah (GMM). BTM juga menggelar Diskusi Nasional dengan tema : Membangun Aliansi Integritas Keuangan Mikro Muhammadiyah di Gedung SMESCO KUMKM - Pancoran - Jakarta Selatan.
Acara tersebut diselenggarakan untuk mempertegas peran dan fungsi BTM dalam mengembangkan satu Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) satu BTM di seluruh Indonesia. "Hal ini juga sesuai dengan amanah yang diberikan oleh Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan Pimpinan Pusat Muhammadiyah dalam surat edarannya 004 ,"kata Achmad Suud dalam keterangan tertulisnya, Senin (29/10).
GMM, lanjut Suud, dirasakan sangat penting, karena tidak lepas dari "jihad konstitusi ekonomi" dalam mengembangkan ekonomi kerakyatan apalagi sejauh ini dalam mengembangkan BTM di lingkungan Muhammadiyah mengacu pada Undang - Undang Koperasi dan Undang - Undang Lembaga Keuangan Mikro (LKM). Dua regulasi itulah yang menjadi dasar bagi Induk BTM untuk menyelenggarakan event akbar Muhammadiyah di akhir tahun 2018 dan sekaligus dalam rangka milad Muhammadiyah ke 106 .
Sementara Agus Yuliawan selaku Direktur Eksekutif dan ketua panitia, menambahkan, bahwa peluncuran GMM sebagai jawaban Muhammadiyah dalam menjawab kesenjangan dan ketidakadilan di tanah air selama ini. Melalui GMM, BTM ingin membangun keuangan inklusif secara masif dan bisa membantu meningktkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Demi terlaksananya program - program GMM, Induk BTM berkolaborasi dengan para stakeholder seperti Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Perekonomian, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), LPDB - KUKM, BUMN dan lain - lain. "Dengan elaborasi tersebut kami berharap akan muncul kesadaran bagi warga Muhammadiyah dimanapun juga untuk mendirikan BTM baik berbasis koperasi simpan pinjam pembiayaan syariah (KSPPS) dan Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS),"paparnya.