Kamis 08 Nov 2018 22:43 WIB

Menpar: Keuangan Syariah Bisa Dongkrak Potensi Wisata Halal

Keuntungan wisata halal diyakini bisa diinvestasikan dalam produk keuangan syariah

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Anugerah Syariah Republika 2018. Komisaris Utama Mahaka Media Erick Thohir (tengah atas), Menpan RB Syafruddin (kempat kiri), Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro (tengah), Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) Sofyan Djalil (kelima kanan), Menteri Pariwisata Arief Yahya (keempat kanan) berfoto bersama seluruh pemenang Anugerah Syariah Republika (ASR) 2018 di Jakarta, Kamis (8/11).
Foto: Republika/ Wihdan
Anugerah Syariah Republika 2018. Komisaris Utama Mahaka Media Erick Thohir (tengah atas), Menpan RB Syafruddin (kempat kiri), Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro (tengah), Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) Sofyan Djalil (kelima kanan), Menteri Pariwisata Arief Yahya (keempat kanan) berfoto bersama seluruh pemenang Anugerah Syariah Republika (ASR) 2018 di Jakarta, Kamis (8/11).

EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Pariwisata Arief Yahya menilai keuangan syariah dan industri wisata halal Indonesia merupakan dua sektor yang saling melengkapi dan saling mendukung. Ia mengatakan, keuangan syariah dan wisata halal bisa berjalan bersama untuk meningkatkan perekonomian negara.

Arief menilai keuangan syariah mempunyai modal yang cukup untuk bisa mensupport kebutuhan pengembangan wisata halal. Sedangkan keuntungan dari wisata halal bisa diinvestasikan dalam produk keuangan syariah.

"Potensi wisata bisa dikembangkan dengan keuangan syariah. Wisata halal dan keuangan syariah merupakan dua hal yang saling support. Kedepan, kerjasama dua sektor ini bisa meningkatkan kinerja keduanya," ujar Arief di JW Marriot, Kamis (8/11).

Untuk wisata halal sendiri kata Arief saat ini Indonesia menduduki peringkat kedua untuk Global Halal Tourism. Ia mentargetkan pada tahun depan peringkat satu yang saat ini diduduki oleh Malaysia bisa direbut oleh Indonesia.

"Kita harap kita bisa rangking satu GMPI nya. sekarang nomor dua kalah sama malaysia. Kalau nomor satu, pertumbuhannya jauh lebih cepat. sekarang 20 persen sudah tinggi. harapannya tahun depan bisa capai 50 persen. Jadi kita bisa dapat Global Destination Halal Tourism," ujar Arief.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement