EKBIS.CO, SEMARANG — PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) siap menyambut kehadiran kendaraan (mobil/ sepeda motor) listrik.
Di wilayah Jawa Tengah dan DIY, PT PLN telah menyiapkan infrastruktur Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) baik di kantor distribusi maupun di seluruh kantor area (wilayah) kerja PT PLN. Senior Manager General Affairs PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan DIY, Audi Royce Damal mengatakan, saat ini Indonesia tengah mendorong kendaraan bermotor bartenaga listrik.
Ia mencontohkan, saat ini Pertamina bersama dengan Institut Teknologi Surabaya (ITS) sedang mengembangkan prototipe mobil listrik, yakni Hybrid Series Kasuari serta BLITS yang sudah full menggunakan tenaga listrik.
Bahkan mobil listrik juga sedang diujicobakan dari Surabaya menujui banda Aceh. Selain itu, akhir tahun ini direncanakan bakal diluncurkan 60 ribu unit sepeda motor listrik Gesits yang akan dijual ke pasaran.
Terkait hal ini, tentunya PLN harus menyiapkan infrastruktur SPLU. “Kan, kalau ada mobil atau sepeda motor listrik tetapi tidak ada tempat ngecarge-nya terus bagaimana,” katanya, di Semarang, Sabtu (10/11).
Oleh karena itu, kata diaa, PLN juga harus siap dan yang sudah siapkan adalah SPLU-nya. Sehingga PLN, dalam hal ini, mendukung dari sisi infrastrukturnya, karena yang dijual PLN adalah listriknya.
Maka, SPLU itu harus disiapkan di beberapa seperti halnya SPBU bagi kendaraan bermotor berbahan bakar minyak. “Dan SPLU di Jawa Tengah ini juga sudah banyak,” ujarnya.
Seluruh area PLN di wilayah Jawa Tengah dan DIY punya SPLU kendati jumlah pastinya ia mengaku belum begitu hafal. Hal yang pasti, di kantor- kantor area PLN nanti ada SPLU.
Perihal infrastruktur SPLU juga sudah dicoba pada saat dilakukan uji coba mobil listrik baru- baru ini. “Kemarin yang dilewati uji coba mobil listrik itu mulai dari Sragen, Surakarta, Yogyakarta, kemudian di Magelang itu juga kita siapkan semua untuk mengisi daya listrik,” ujarnya.
Audi juga menjelaskan untuk cara pengisian yang sekarang konsumen membeli tokennya kemudian dientry di SPLU. Berdasarkan informasi yang diterimanya, mobil listrik yang diujicobakan tersebut butuh sekitar 30 Kwh atau seharga Rp 30 ribu.
"Dengan Rp 30 ribu saja, kalau nggak salah mobil iji coba ini mengisi listrik terakhir ketika masuk Sragen. Sudah mutar- mutar Surakarta kemudian masuk Yogyakarta dan Magelang kembali ke Sragen hanya butuh Rp 30 ribu," ujarnya.
Sedangkan terkait berapa kemampuan tempuh dengan daya listrik yang dibutuhkan Audi mengaku juga belum tahu kepastiannya. Karena mobil itu masih berupa prototipe dan belum bisa dibandingkan dengan kendaraan berbahan bakar minyak.
Jika mobil berbahan bakar minyak sudah bisa dipastikan 1 liter bisa menempuh berapa kilometer. “Tetapi tentunya, yang Kwh-nya lebih rendah pasti akan lebih diminati pasar,” ujarnya.