EKBIS.CO, SEMARANG -- Pasokan listrik di Provinsi Jawa Tengah masih aman guna mendukung pengembangan investasi. Saat ini, Jawa Tengah memiliki cadangan listrik berkisar 700 MW hingga 2.000 MW.
“Dengan cadangan ini, Jawa Tengah masih cukup terbuka bagi tujuan investasi serta pembukaan industri baru,” kata Senior Manager General Affairs PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, Audi R Damal.
Audi mengatakan, dengan cadangan listrik hingga 2.000 MW masih mampu memenuhi kebutuhan listrik industri di Jawa Tengah maupun DI Yogyakarta. Artinya, industri tidak perlu mengkhawatirkan ketersediaan energi listrik.
Ia mencontohkan, kawasan industri baru di Kabupaten Kendal (Kendal Industrial Park) kebutuhan listrik saat ini baru mencapai 1 MW. Kendati begitu PLN sudah menyiapkan pasokan listrik hingga 5 MW .
Tidak hanya di Kawasan Industri Kendal, PLN juga sudah menyiapkan energi listrik untuk New Yogyakarta International Airport (NYIA) atau Bandara Kulonprogo juga hingga 5 MW.
“Dengan asumsi cadangan daya PLN mencapai 700 MW saja, maka masih sangat mencukupi jika ada investor yang mau masuk ke Jawa Tengah untuk membangun industri dan menciptakan lapangan pekerjaan barubaru,” jelasnya.
Oleh karena itu, lanjut Audi, ketersediaan pasokan listrik ini menjadi bagian dari peran PLN Distribusi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta dalam rangka mendorong pembangunan daerah.
PLN turut menyiapkan infrastruktur kelistrikan guna mendukung pengembangan investasi di daerah ini. Sebab salah satu daya dukung masuknya investasi adalah ketersediaan infrastruktur.
Infrastruktur ini tidak hanya sekadar jalan sebagai sarana perhubungan dan distribusi. Namun juga ketersediaan listrik sebagai penopang kebutuhan energi bagi investasi yang dimaksud.
Media, lanjutnya, juga menjadi penyampai informasi terkait dengan upaya PLN dalam mendukung pembangunan, baik di wilayah Jawa Tengah maupun wilayah DI Yogyakarta.
Karena informasi mengenai ketersediaan listrik ini juga sangat dibutuhkan oleh para investor yang akan menanamkan modalnya di Jawa Tengah maupun DI Yogyakarta.
“Investor sebelum menanamkan modalnya, pasti pasti akan mempertimbangkan bagaimana infrastrukturnya, termasuk juga ketersediaan listriknya,” ujar dia.