Senin 12 Nov 2018 18:42 WIB

LPDP Luncurkan Beasiswa Santri

Dana kelolaan LPDP akan meningkat menjadi Rp 55 triliun dari sebelumnya Rp 35 triliun

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Dwi Murdaningsih
Peluncuran Santri LPDP. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin  menjadi pembicara sebelum peluncuran beasiswa Santri LPDP di Jakarta, Senin (12/11).
Foto: Republika/ Wihdan
Peluncuran Santri LPDP. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menjadi pembicara sebelum peluncuran beasiswa Santri LPDP di Jakarta, Senin (12/11).

EKBIS.CO, JAKARTA -- Pemerintah melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) meluncurkan program beasiswa santri. Program beasiswa afirmasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan kualitas SDM dari kalangan pesantren.

"Banyak masyarakat Indonesia yang berasal dari kalangan pesantren. Ini supaya ada afirmasi dan membuat santri bisa bersaing," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di kantor Kemenag, Jakarta pada Senin (12/11).

Sri menjelaskan, pada tahun depan dana kelolaan LPDP akan meningkat menjadi Rp 55 triliun dari sebelumnya Rp 35 triliun. Saat ini, penerima beasiswa LPDP mencapai tidak kurang dari 18 ribu orang. Program beasiswa santri LPDP tahap pertama akan diberikan pada 100 penerima.

Sri mengatakan, pemberian beasiswa khusus tersebut akan memberikan kesempatan kepada santri untuk menimba ilmu di perguruan tinggi terbaik baik domestik maupun luar negeri. Menurut Sri, hal itu sejalan dengan cita-cita pendirian LPDP.

Selain itu, kata Sri, saat ini Indonesia perlu meningkatkan kualitas SDM. Dalam rilis Bank Dunia, skor indeks SDM Indonesia adalah sebesar 0,53. Indonesia pun menempati peringkat ke-87 dari 157 negara.

"Jadi, kualitas manusia bersama-sama kita pahami perlu dikembangkan dan kita tahu banyak yang bersekolah di pesantren atau menjadi santri," kata Sri.

Menurut Sri, masa depan karir santri tidak terbatas hanya di lingkup keagamaan. Dia mengatakan, identitas santri justru bisa memberi nilai tambah dari profesi yang ditekuni.

"Jadi misalnya ada dokter yang juga lulusan pesantren. Maka dia akan memiliki nilai tambah yakni sebagai dokter dan santri juga," kata Sri.

Beasiswa santri ditujukan bagi santri untuk menempuh pendidikan jenjang magister dan doktoral di dalam dan luar negeri. Sasaran program ini terdiri dari peserta didik, pendidik, dan/atau tenaga kependidikan di pondok pesantren yang aktif selama minimal tiga tahun terakhir. Setelah lulus, penerima beasiswa wajib mengabdi minimal 2 kali masa studi plus satu tahun tambahan.

Adapun persyaratan usia peserta lebih longgar dari persyaratan beasiswa lain, yaitu berusia maksimum 42 tahun untuk jenjang magister dan 47 tahun untuk jenjang doktoral. Syarat lain adalah memiliki niiai kompetensi Bahasa dan IPK sesuai ketentuan.

Pendaftaran beasiswa santri dibuka mulai 15 November hingga 31 Desember 2018. Penerima beasiswa akan mendapatkan pendanaan yang meliputi  persiapan keberangkatan, biaya pendaftaran kampus, SPP, biaya hidup, uang buku, tesis atau disertasi, seminar, publikasi, dan jumal internasional, serta biaya pendukung antara lain transportasi, visa, biaya kedatangan, dan asuransi kesehatan dasar.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement