EKBIS.CO, JAKARTA -- Laju penguatan nilai tukar (kurs) rupiah tertahan aksi ambil untung sebagian pelaku pasar. Pada Senin (19/11) pagi rupiah bergerak melemah tipis sebesar lima poin ke posisi Rp 14.600 dibandingkan sebelumnya Rp 14.595 per dolar AS.
Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan laju rupiah sedikit tertahan setelah pergerakannya cenderung menguat pada pekan lalu. "Pelemahan rupiah relatif wajar, sebagian pelaku pasar mengambil posisi ambil untung," katanya.
Kendati demikian, menurut dia, pelemahan rupiah cenderung terbatas mengingat banyak sentimen positif dari dalam negeri. Di antaranya, kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) menjadi enam persen, yang bertujuan untuk menyelamatkan defisit transaksi berjalan.
Selain itu, kata dia, peluncuran Paket Kebijakan Ekonomi ke-16 oleh pemerintah yang antara lain berisi perluasan industri yang mendapatkan fasilitas tax holiday turut menjadi sentimen positif bagi rupiah. "Pelaku pasar akan merespons positif kebijakan itu karena nantinya diasumsikan dapat mendorong sejumlah industri berkembang, yang pada akhirnya dapat meningkatkan investasi dan perolehan pajak sehingga pertumbuhan ekonomi dapat meningkat," katanya.
Ia memproyeksikan, kurs rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.595-Rp 14.615 per dolar AS. Diharapkan rupiah kembali bergerak ke area positif seiring masih adanya sejumlah sentimen positif dari dalam negeri.