EKBIS.CO, BEIJING--Wakil Menteri Perdagangan Cina Wang Shouwen mengatakan pembicaraan perdagangan antara Cina dan Amerika Serikat (AS) harus setara dan menguntungkan kedua belah pihak. Wang menambahkan ia berharap kedua negara dapat mencari cara untuk mengelola perbedaan mereka melalui dialog.
"Itu yang kami harapkan, pada dasarnya konsultasi yang setara, saling menguntungkan dan percaya, kami bisa berusaha untuk mengelola perbedaan dan mencari cara untuk menyelesaikan masalah," kata Wang, dalam konferensi pers di Beijing, Jumat (23/11).
Presiden AS Donald Trump dan Presiden Cina Xi Jinping akan menggelar pembicaraan di pertemuan G20 di Buenos Aires, Argentina pada 30 November mendatang. Mereka akan membicarakan hubungan ekonomi kedua negara yang sedang merenggang.
Wang mengatakan kedua negara sudah menjalin kontak resmi sesuai dengan instruksi pemimpin masing-masing. Pemerintah AS ingin Cina membuka pasar domestik mereka lebih lebar dan memproteksi hak cipta perusahaan-perusahaan AS yang beroperasi di sana.
AS juga ingin Cina memotong subsidi perusahaan-perusahaan mereka dan memotong kesenjangan perdagangan yang mencapai 374 dolar AS. Negeri Paman Sam sudah menaikan tarif impor barang-barang Cina senilai 200 juta dolar AS naik dari 10 menjadi 25 persen sejak 1 Januari lalu.
Trump sudah mengancam akan kembali menaikan tarif barang impor Cina lainnya yang senilai 267 juta dolar AS jika Negeri Tirai Bambu gagal memenuhi permintaannya. Pada hari Kamis (22/11) lalu Trump mengatakan ia berharap bisa dapat meraih kesepakatan dengan Cina saat bertemu dengan Xi Jinping nanti.
"Saya bisa katakan ini, cina sangat ingin membuat kesepakatan karena tarif impor, Cina ingin membuat kesepakatan jika kami membuat kesepakatan, kami akan melakukannya," kata Trump.
Pertemuan tingkat tinggi ini menjadi tanda kecil pemerintahan Trump mulai mundur dari permintaan dan retorika mereka. Pemerintah AS mengatakan Cina sudah gagal menangani praktik 'tidak adil' yang menjadi jantung perselisihan ini. Setelah adanya investigasi Perwakilan Perdagangan AS terhadap kebijakan hak cipta dan pengambil alihan teknologi Cina.
Cina berharap pertemuan G20 bisa menahan sikap mereka melawan proteksionisme. Di mana saat ini sistem tersebut mulai tumbuh dalam perdagangan global dan menurunkan investasi asing secara langsung.
Pada hari Selasa (22/11), salah seorang diplomat Cina mengatakan pertemuan APEC telah gagal untuk sepakat menyatakan adanya 'upaya memaafkan' proteksionisme yang dilakukan negara tertentu. Banyak yang menilai pernyataan ini sebagai kritik terselubung kebijakan tarif impor AS.
"Saat ini, perdagangan global menghadapi situasi yang rumit, unilateralisme dan proteksionisme meningkat secara drastis, menambahkan ketidak pastian dalam pertumbuhan ekonomi global, kami berharap pertemuan (G20) dapat memperkuat konsensus semua pihak untuk mendukung multilateralisme," kata Wang.
Wang menambahkan Cina mendukung reformasi Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) untuk mendorong keefektifan dan kekuasaannya. Cina sendiri telah membantah dengan keras mempraktekan perdagangan 'tidak adil' seperti yang di tuduhkan AS. Mereka juga meminta AS berhenti untuk melakukan provokasi.