EKBIS.CO, BANDAR LAMPUNG – Rata-rata harga gabah di tingkat petani dan penggilingan di sentra produksi beras di Provinsi Lampung mengalami kenaikan pada November 2018. Kenaikan harga gabah di atas harga pembelian pemerintah (HPP) tersebut lantaran sudah rampungnya musim panen raya di Lampung.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung Yeane Irmaningrum mengatakan, harga gabah tertinggi di tingkat petani mencapai Rp 5.700 per kg pada gabah kualitas gabah kering panen dengan varietas Ciherang yang terdapat di Kecamatan Punggur, Kabupaten Lampung Tengah.
Sedangkan harga gabah terendah menyentuh Rp 4.700 per kg pada gabah kualitas GKP dengan Varietas Muncul terdapat di Kecamatan Sragi, Kabupaten Lampung Selatan. “Harga tersebut berada di atas harga pembelian pemerintah yaitu Rp 3.700 per kilogram,” kata Yeane Irmaningrum pada ekspose di Kantor BPS Lampung, Senin (3/12).
Ia mengatakan rata-rata harga gabah di petani dan di penggilingan mengalami peningkatan pada November 2018. Kenaikan harga gabah di petani maupun penggilingan terjadi karena berlalunya musim panen raya. Peningkatan rata-rata harga kelompok kualitas GKP di tingkat petani sebesar 6,44 persen dari Rp 4.899,69 per kg menjadi Rp. 5.215,31 per kg, dan di tingkat penggilingan naik 6,31 persen dari Rp 4.975,67 per kg menjadi Rp 5.289,69 per kg.
Selama November 2018, ia mengatakan survei harga produsen gabah mencatat 49 observasi. Observasi didominasi oleh kelompok gabah kualitas GKP. Sedangkan kelompok gabah kualitas Gabah Kering Giling (GKG) dan gabah kualitas rendah tidak dijumpai.
Di tingkat penggilingan, harga gabah tertinggi Rp 5.840 per kg pada gabah kualitas GKP dengan Varietas Ciherang terdapat di Kecamatan Punggur, Kabupaten Lampung Tengah, sedangkan harga gabah terendah kelompok kualitas GKP yaitu Rp 4.800 per kg dengan Varietas Muncul terdapat di Kecamatan Sragi, Kabupaten Lampung Selatan. Harga tersebut berada di atas HPP yaitu Rp 3.750 per kg.
Harga gabah di tingkat petani naik di bulan November. Peningkatan rata-rata harga kelompok kualitas GKP di tingkat petani sebesar 6,44 persen dari Rp 4.899,69 per kg menjadi Rp 5.215,31 per kg. Dengan kelompok kualitas yang sama, harga gabah di tingkat penggilingan naik sebesar 6,31 persen dari Rp 4.975,67 per kg menjadi Rp. 5.289,69 per kg.
BPS mencatat pergerakan rata-rata harga gabah tingkat petani cenderung meningkat. Peningkatan harga gabah tertinggi di Kecamatan Seputih Raman, Kabupaten Lampung Tengah sebesar 16,53 persen atau Rp 780 per kg. Diikuti Kecamatan Purbolinggo, Kabupaten Lampung Timur yang naik 15,51 persen atau Rp 721,43 per kg, dan Kecamatan Batang Hari, Kabupaten Lampung Timur 12,05 persen atau Rp 570 per kg.
Sedangkan pada survei harga beras di penggilingan mencatat 21 observasi yang terdapat di lima kabupaten terpilih. Berdasarkan kualitas beras, observasi yang dilakukan didominasi beras kualitas premium dan medium. Berdasarkan jenis beras yang diperjualbelikan didominasi oleh Ciherang.
Harga beras tertinggi di tingkat penggilingan mencapai Rp 11.000 per kg untuk kualitas premium. Sementara harga beras terendah yang diperjualbelikan bulan lalu mencapai harga Rp 8.000 per kg untuk beras kualitas medium. Rata-rata harga beras tingkat penggilingan kualitas premium mengalami peningkatan sebesar 1,16 persen dan kualitas medium juga naik 0,62 persen.