EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2018 hanya akan mencapai level 5,14 persen. Dia mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia dipengaruhi gejolak ekonomi global akibat perang dagang dan normalisasi di AS.
"Setahun ini mungkin (pertumbuhan ekonomi) tidak sampai 5,2 persen. Mungkin 5,14 atau 5,15 persen," kata Darmin dalam paparan Proyeksi Ekonomi Indonesia di Jakarta, Rabu (5/12).
Dia mengatakan, isu perang dagang mulai mereda setelah Presiden AS Donald Trump dan Presiden Cina Xi Jinping bersepakat untuk melakukan gencatan perang tarif selama 90 hari. Namun, hal itu tetap akan memberikan dampak penurunan pertumbuhan ekonomi kepada dua negara tersebut dan dunia secara keseluruhan.
Indonesia pun tak terlepas dari dampaknya. Ini lantaran dua negara tersebut merupakan mitra dagang utama Indonesia.
Darmin melanjutkan, pertumbuhan ekonomi 2019 akan bergantung pada strategi kebijakan yang dipilih pemerintah. Dia menyebut, terdapat dua skenario yang akan muncul pada tahun depan, yakni perang dagang berakhir dengan damai maupun justru semakin keruh.
"Jadi, tergantung skenario apa yang terjadi," kata Darmin.
Pemerintah telah menetapkan target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3 persen pada 2019. Meski saat ini pertumbuhan ekonomi meleset dari target APBN 2018 yang sebesar 5,4 persen, dia meyakini target tersebut bisa dicapai dengan pemilihan kebijakan yang lebih baik.
"Untuk tahun depan itu bukan suatu yang berat juga untuk dicapai," kata Darmin.