EKBIS.CO, MALUKU -- Pemerintah melalui Kementerian Pertanian bersama pemerintah daerah terus melakukan pemantauan ketersediaan dan harga pangan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru. Koordinasi dilakukan diantaranya dengan Pemprov Maluku.
"Pasokan dan stabilitas harga pangan di wilayah kami aman dan stabil," kata Gubernur Maluku Said Assagaf dalam sambutannya yang dibacakan Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Abdul Halim Daties, pada Rapat Koordinasi (Rakor) Pengamanan Pasokan dan Harga Pangan jelang HBKN Natal dan Tahun Baru di Kantor Gubernur Maluku, Rabu (12/12).
Abdul Halim menghimbau seluruh dinas terkait memberikan informasi dan masukan untuk mengantisipasi ketersediaan dan pasokan pangan sehingga harga pangan menjelang dan selama Natal dan tahun baru terkendali.
"Rakor ini untuk memastikan ketersediaan pangan pokok menjelang Natal dan tahun baru dalam kondisi aman. Untuk itu, berikan informasi kepada masyarakat mengenai kondisi ketersediaan, pasokan pangan dan harga pangan pokok melalui sosialisasi dan kunjungan ke pasar-pasar," tegasnya.
Gubernur juga mengapresiasi kinerja Tim Satgas Pangan yang berperan penting dan sudah bekerja luar biasa setiap saat dalam pemantauan dan pengamanan harga pangan.
Kepala Bidang Akses Pangan Pusat Ketersedian dan Kerawanan Pangan Badan Ketahanan Pangan (BKP) Hasanuddin Rumra yang mewakili Kepala BKP menyebutkan, harga eceran pangan pokok/strategis di pasar Mardika Provinsi Maluku periode Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 cenderung stabil, kecuali telur ayam ras dan cabe rawit lokal
"Kondisi harga pangan pokok strategis di Maluku Minggu pertama bulan Desember 2017 dibandingkan dgn harga pangan pokok strategis pd periode yg sama thn 2018, pada umumnya turun kecuali cabai rawit lokal dan daging sapi," ujar Hasanuddin.
Secara nasional, prognosa produksi dan ketersediaan pangan hingga akhir tahun 2018 surplus beras 3,83 juta ton, minyak goreng 20,640 juta ton, gula pasir 344 ribu ton, bawang merah 136 ribu ton, daging ayam 335 ribu ton dan telur ayam ras 806,0 ribu ton.
Kepala Bulog Divre Maluku Arif Mandu memaparkan jumlah stok beras medium sebanyak 10 ribu ton dan beras premium 3 ribu ton. "Jadi stok beras kita ada kurang lebih 13 ribu ton dan ini ada 4 ribu ton lagi dalam perjalanan ke Ambon. Saya kira ini cukup sampai 4,6 bulan ke depan," ujar Arif.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Maluku, Umar Polhaupessy menyebutkan, kondisi pasokan dan harga pangan cenderung stabil dan aman. "Komoditas yang perlu diwaspadai adalah cabe, bawang merah dan bawang putih, mengingat hari besar ini kebutuhannya meningkat," tuturnya.
Menurut Umar, pihaknya akan terus melakukan pemantauan, baik di tingkat distributor agar mengambil keuntungan wajar, dan tidak membebani konsumen. Sebagai provinsi kepulauan, kendala yang mempengaruhi fluktuasi harga pangan adalah masalah transportasi yang butuh biaya cukup tinggi.
Tim Satgas Pangan Ronny Nicolas Sidabutar mengatakan telah melakukan monitoring sejak awal Desember hingga saat ini di pasar tradisional, pasar modern dan distributor. "Beberapa waktu lalu sempat terjadi kenaikan harga telur, karena pasokan dari Surabaya terlambat datang. Setelah kami kordinasikan untuk mempercepat bongkar muat, keesokan harinya sudah normal kembali," tegasnya
Tim dari Badan Ketahanan Pangan beserta Kabulog, Tim Dinas Ketahanan Pangan Maluku dan Satgas Pangan juga melakukan pemantauan harga ke Pasar Mardika di Ambon.
Tercatat harga pangan per 12 Desember 2018 meliputi : beras 11 ribu/kg, cabai merah 40 ribu/kg, cabai rawit merah lokal 45 ribu/kg, cabai merah keriting 40 ribu/kg, bawang merah 32 ribu/kg, minyak goreng 12 ribu/kg, gula pasir 12 ribu/kg, daging sapi 100 ribu/kg, daging ayam 34 ribu/kg dan telur ayam 27 ribu/kg. Kondisi harga ini diperkirakan menurun karena pasokan dan distribusi terus dilakukan Bulog Maluku dan distributor besar dalam minggu akhir menjelang Natal dan tahun baru.