Ahad 30 Dec 2018 16:45 WIB

Tekanan Global, PE Tahun Depan Diperkirakan Hanya 5,1 Persen

Tahun politik juga berpengaruh pada investasi.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolanda
Pekerja beraktivitas dipembangunan gedung bertingakat di Jakarta, Ahad (30/12).
Foto: Republika/Prayogi
Pekerja beraktivitas dipembangunan gedung bertingakat di Jakarta, Ahad (30/12).

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Pengamat Ekonomi dari CORE Indonesia, Moh Faisal menilai seiring dengan kondisi tekanan ekonomi global yang masih terjadi pada tahun depan akan menekan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan. Stagnannya Pertumbuhan ekonomi di angka 5,1 persen ini juga karena tidak adanya harapan pertumbuhan investasi di tahun depan.

Faisal menilai pertumbuhan ekonomi erat kaitannya dengan kondisi global yang sangat mempengaruhi minat investasi. Tahun depan, ia memprediski masih banyak negara yang wait and see dalam melakukan investasi. Belum lagi pengaruh The Fed yang akan berdampak pada nilai tukar.

"Global sebenarnya masih sama seperti 2018. Kebijakan The Fed akan menekan juga mempengaruhi pelemahan demand yang dipengaruhi juga perang dagang. Akan lebih terasa di 2019. Amerika juga tegangnya lebih tinggi. Tahun depan, semua daerah akan merasakan tekanan ini, termasuk Amerika sendiri," ujar Faisal saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (30/12).

Melihat kondisi tersebut, jika ingin realistis maka pertumbuhan ekonomi akan berkisar antara 5,1 hingga 5,2 persen saja. "Artiinya, jika kita memperhatikan risiko di tahun 2019, bisa jadi 5,1 saja," ujar Faisal.

Tekanan tersebut tidak hanya dari global. Di dalam negeri, negara tengah memasuki tahun politik. Hal ini juga akan mempengaruhi investasi. Melihat pengalaman 2009 dan 2014, maka setiap memasuki tahun politik, investasi akan mengalami perlambatan.

"Potensi investasi dalam negeri juga menjelang tahun politk biasanya melemah. Ini berkaca di tahun 2009 dan 2014 kemarin. Apalagi investasi asing," ujarnya.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution memperkirakan ekonomi Indonesia sepanjang 2018 mampu tumbuh hingga 5,2 persen. Namun Ia optimistis pada 2019 mendatang, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan lebih baik dari tahun ini.

"Tahun ini (pertumbuhan ekonomi) 5,2 persen. Mungkin sedikit lebih, tetapi 5,2 persen lebih aman. Tahun depan lebih tinggi, 5,3 persen sampai 5,4 persen," kata Darmin akhir pekan lalu.

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), ekonomi Indonesia triwulan III-2018 tumbuh 5,17 persen terhadap triwulan III-2017 (year on year). BPS juga mencatat bahwa ekonomi Indonesia triwulan III-2018 terhadap triwulan sebelumnya meningkat sebesar 3,09 persen (quarter to quarter).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement