EKBIS.CO, YOGYAKARTA -- Pembangunan Bandara New Yogyakarta International Airport di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta tahun ini akan menelan dana hingga Rp 6,1 triliun.
Manajer Proyek Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) Taochid Purnama Hadi mengatakan pada 2018 biaya pembebasan lahan sebesar Rp 4 triliun dan pelaksanaan proyek pembangunan fisik sebesar Rp 1,4 triliun.
"Total pembangunan fisik Bandara NYIA secara keseluruhan membutuhkan anggaran Rp 6,1 triliun yang dilakukan secara tahun jamak dari 2018 sampai 2020. Kami berharap PT PP mampu menyelesaikan proyek Bandara NYIA pada akhir 2019 ini, sehingga anggaran Rp 6,1 triliun terserap semua pada 2019 ini," kata Taochid di Kulon Progo, Selasa (8/1).
Ia mengatakan pencairan dana proyek Bandara NYIA ini secara tahun jamak, maka bisa dicairkan terus dengan catatan sesuai proyek yang selesai dikerjakan. Pencairan dana tidak putus. "Kontrak dilakukan pada awal 2018. Kapan PT Pembangunan Perumahan menyelesaikan seluruh proyek, kami bayar," katanya.
Taochid mengatakan proyek Bandara NYIA saat beroperasi, airside atau sisi udara ditargetan selesai 23 persen, kemudian infrastruktur dan gedung pendukung 77,7 persen. Saat ini, airset baru selesai lima persennya, kemudian landside mencapai 7 persen dari total nilai kontrak. Proyek ini sejak dimulai Oktober 2018 sudah mencapai 25 persen pembangunan.
"Tiga bulan ke depan, kami harus mencapai progres pembangunan 25 persen lagi. Kami kejar terus sampai target pembangunan sesuai yang ditetapkan," katanya.
Terkait progres pembangunan landasan pacu, menurut dia, saat ini baru pengerasan, mulai dari pemadatan, penambahan pasir dan batu, kemudian ditambah batu pecah. Nanti, dilakukan material pondasi atau CTB, baru diaspal dengan tinggian sekitar 27 centimeter. "Saat ini masih terlihat lapis pondasi. Kami menargetkan pada awal Februari sudah bisa mengaspal," katanya.