EKBIS.CO, PURWOKERTO -- Target PT KAI Daop 5 Purwokerto terhadap peningkatan jumlah penumpang selama masa angkutan Nataru 2019, berhasil tercapai. Manajer Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto, Supriyanto, menyebutkan selama masa Nataru yang berlangsung sejak 20 Desember 2018 hingga 6 Januari 2018, jumlah penumpang naik dari stasiun di wilayah Daop 5 mencapai 274.739 orang.
''Jumlah ini mengalami peningkatan sebanyak sebanyak 22.023 penumpang atau 8 persen dibanding Nataru tahun 2018. Pada masa Nataru tahun lalu, jumlah penumpang naik tercatat 252.716 orang,'' kata dia, Rabu (9/1).
Jumlah ini, menurutnya, juga melampaui target jumlah penumpang yang sebelumnya ditetapkan pihak Daop 5. Sebelum masa angkutan Nataru 2019 dimulai, pihak Daop 5 mematok kenaikan sebesar 5 persen dibanding Nataru tahun sebelumnya. ''Dengan demikian, jumlah penumpang naik dari Daop 5 ini, juga sudah melampaui target yang kami tetapkan,'' ucap dia.
Selama masa angkutan Nataru ini, Supriyanto juga menyebutkan, animo masyarakat untuk memanfaatkan jasa angkutan KA masih sangat tinggi. Hal ini mengingat hampir masih banyak warga yang akhirnya tidak dapat memperoleh tiket KA, karena seluruh tempat duduk sudah terisi. Terutama pada tanggal-tanggal tertentu, seperti tanggal 25 dan 26 Desember 2018, serta tanggal 1, 2 dan 3 Januari 2019.
''Padahal, selama masa Nataru ini kami juga telah memperpanjang masa operasioanl tiga angkutan KA. Antara lain seperti KA Purwojaya Tambahan dan KA Kutojaya Tambahan yang sebelumnya kami rencanakan hanya akan beroperasi hingga tanggal 2 Januari, kami perpanjang sampai tanggal 6 Januari,'' kata dia.
Dia menerangkan, peningkatan itu membuktikan bahwa untuk angkutan jarak jauh, sebenarnya masyarakat tidak terlalu suka menggunakan angkutan pribadi. Terutama karena kondisi lalu lintas di jalan raya, yang saat ini sudah semakin padat.
Supriyanto juga menyebutkan, dari evaluasi sementara yang dilakukan pihaknya, pelaksanaan angkutan Nataru tahun 2019 ini relatif berjalan lancar. ''Tidak ada kendala atau persoalan yang berarti. Bencana alam yang kami khawatirkan bisa mengganggu kelancaran perjalanan KA, selama masa Nataru juga tidak terjadi,'' ujarnya.