EKBIS.CO, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo), Achmad Kusna Permana berharap bank syariah akan mendapatkan akses yang sama dengan bank konvensional pada payroll aparatur sipil negara (ASN). Beberapa waktu lalu perusahaan BUMN menggandeng tiga bank syariah untuk pembayaran gaji karyawan.
"Ini menjadi cikal bakal, tinggal berproses saja, mungkin dengan ini akan mentriger institusi lain juga, dan kita (bank syariah) diberi akses yang sama untuk mengelola," kata Permana kepada Republika, Ahad (20/1).
Menurutnya, kesamaan akses ini sudah cukup memberi ruang agar perbankan syariah bisa berkembang. Kedepannya bisa menjadi jalan untuk masyarakat lebih mengenal produk bank syariah.
Secara keseluruhan, teknologi dan kesiapan bank syariah sudah cukup mumpuni. Produk, fitur, dan layanan bank syariah sudah lengkap sehingga bisa memenuhi semua kebutuhan nasabah.
"Ini adalah good will dari pemerintah untuk memberikan kesempatan yang sama seperti bank pemerintah, ke depannya bisa diperluas untuk bank non-pemerintah sehingga persaingan bisa semakin sehat," kata Permana.
Selama ini, kata dia, yang menjadi isu dari bank syariah adalah cost of fund yang lebih mahal. Hal ini karena kemampuan untuk mengakses dana murah sangat terbatas. Dengan masuknya payroll institusi pemerintah maka akses bisa semakin luas.
Semakin banyak dana yang bisa masuk sehingga cost of fund akan semakin murah. Risiko pun bisa diperkecil. Apalagi jika dana-dana seperti APBN dan APBD turut dikelola bank syariah maka akan membantu menurunkan biaya.
"Minimal untuk institusi yang berhubungan dengan keagamaan, semoga kedepannya bisa juga," katanya.
Saat ini, belum banyak institusi yang menggunakan bank syariah sebagai payroll. Permana berharap dengan sosialisasi terus-menerus maka kesempatan untuk berhijrah masyarakat akan semakin luas.