EKBIS.CO, JAKARTA -- Pemerintah berencana untuk menetapkan hari Indonesia Menabung guna meningkatkan inklusi keuangan pada 2019. Target kegiatan tersebut adalah mendorong program Simpanan Pelajar (SimPel) secara lebih luas. Hari Indonesia Menabung rencananya akan ditetapkan dengan Keputusan Presiden (Keppres).
“Untuk SimPel, saya berharap hal ini dapat dikaitkan dengan hari menabung. Misalnya, sekali di awal bulan. Kemudian kita berikan reward pada siswa-siswa yang rajin menabung. Saya yakin itu juga akan membantu untuk melahirkan rekening aktif,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution usai melakukan rapat koordinasi di kantornya pada Senin (21/1).
Dewan Nasional Keuangan Inklusi (DNKI) melaporkan, program Simpel telah dijalankan dengan kunjungan mobil bank ke sekolah-sekolah. Program ini melibatkan 322 ribu sekolah dan menghasilkan pembukaan rekening sebesar 16,2 juta dalam periode 2015-2018.
Mengenai peningkatan kesadaran dan literasi keuangan masyarakat, Bulan Inklusi Keuangan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang melibatkan 557 lembaga jasa keuangan telah menghasilkan 7,5 juta rekening baru.
Darmin meminta upaya meningkatkan inklusi keuangan tidak sebatas jumlah penduduk yang memiliki rekening di bank. Menurutnya, pemerintah juga perlu mencermati keaktifan masyarakat dalam penggunaan rekening tersebut.
Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Iskandar Simorangkir melaporkan hasil evaluasi kinerja keuangan inklusif tahun 2018.
Dari Desember 2017 hingga September 2018, jumlah agen Layanan Keuangan Digital (LKD) meningkat 80,4 persen menjadi 249 ribu agen. Sementara, jumlah agen Laku Pandai meningkat 182,2 persen menjadi 804 ribu agen.
Kemudian, jumlah unit kartu beredar meningkat 58 persen menjadi 142 juta unit dan jumlah uang elektronik terdaftar di agen LKD meningkat 145 persen menjadi 3,5 juta unit di rentang Desember 2017 hingga September 2018.