EKBIS.CO, JAKARTA -- Sebagian besar belanja modal atau capital expenditure (capex) PT Indosat Tbk (Indosat Ooredoo) akan digunakan untuk pembangunan base transceiver station (BTS) 4G. Direktur Utama Indosat Ooredoo, Chris Kanter mengatakan Indosat Ooredoo mempersiapkan capex Rp 10 triliun pada 2019.
"Sekitar 88 persen dari capex akan digunakan untuk membangun BTS 4G di seluruh Indonesia," kata dia di Kantor Pusat Indosat Ooredoo di Jakarta Pusat, Kamis (24/1).
Sisanya, capex dipakai untuk mengembangkan infrastruktur jaringan yang berupa infrastruktur jaringan akses (Radio dan Transport), jaringan core (packet core dan gateaway) dan infrastruktur IT lainnya. Pendanaan capex berasal dari penerbitan obligasi, sukuk, kas internal, dan fasilitas pinjaman lainnya.
Pada hari ini, Kamis (24/1), Indosat Ooredoo meluncurkan obligasi berkelanjutan III dan sukuk ijarah berkelanjutan III tahap I tahun 2019. Total nilai penawaran umum kedua surat utang ini adalah Rp 10 triliun selama dua tahun. Sebanyak Rp 7 triliun dari obligasi dan Rp 3 triliun dari sukuk ijarah.
Untuk tahap I ini diharapkan dapat mencapai target Rp 2 triliun, terdiri dari Rp 1,5 triliun dari obligasi dan Rp 500 miliar dari sukuk ijarah. Group Head Corporate Communications, Turina Farouk mengatakan saat ini Indosat telah memiliki 67 ribu BTS yang terdiri dari 2G sekitar 22 ribu BTS, 3G sekitar 33 ribu dan 4G sekitar 11 ribu di 276 kota.
"Tahun ini kita fokus untuk 4G karena kebutuhan konsumsi masyarakat sekarang kan adalah data," kata dia. Pertumbuhan BTS per September 2018 tercatat sekitar 11,2 persen.