EKBIS.CO, PURWOKERTO -- Tingginya curah hujan sejak beberapa hari terakhir, disikapi PT KAI Daop 5 Purwokerto dengan meningkatkan kesiagaan. Di wilayah itu ada beberapa lokasi jalur KA yang masuk kategori rawan bencana.
"Selama musim penghujan ini, kami mengintensifkan pemantauan di lokasi-lokasi rawan tersebut," kata Manajer Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto, Supriyanto, Jumat (25/1).
Berdasarkan pengalaman kejadian bencana selama ini, dia menyebutkan ada banyak titik jalur KA yang rawan bencana longsor/ambles dan banjir. Untuk yang rawan longsor, umumnya berada di wilayah pegunungan seperti di jalur KA antara Stasiun Kawunganten-Jeruklegi-Lebeng Kabupaten Cilacap, Stasiun Tambak-Ijo Kabupaten Banyumas, dan antara Stasiun Slawi-Prupuk, dan staisun Bumiayu-Songgom Kabupaten Brebes.
Sedangkan untuk jalur yang rawan banjir, antara lain berlokasi di antara stasiun Linggapura-Bumiayu, stasiun Bumiayu-Kretek, dan beberapa jalur lain yang lokasinya berdekatan dengan sungai.
Untuk mengantisipasi kejadian bencana, Supriyanto menyatakan, petugas pemeriksa jalur KA PT KAI Daop 5 terus melakukan pemantauan dan pengecekan di daerah-daerah tersebut. Bahkan di lokasi-lokasi tertentu, ditempatkan petugas pemantau yang standby di lokasi.
Selain itu, tambahnya, PT KAI Daop 5 juga menyiapkan Alat Material Untuk Siaga (AMUS) di stasiun terdekat lokasi rawan bencana. AMUS yang disiapkan, terdiri dari batu balas, bantalan rel, pasir, karung, besi, alat penambat rel, dan alat siaga lainnya. "Di wilayah Daop 5, kami menempatkan AMUS di 20 lokasi," kata dia.
Terkait kondisi cuaca tersebut, Supriyanto juga mengharapkan peran serta masyarakat yang tinggal di sepanjang jalur KA untuk peduli. Selain itu, dia juga meminta pengendara kendaraan yang melintas di perlintasan sebidang, agar lebih berhati-hati. Khususnya bagi pengendara sepeda motor, karena dalam kondisi hujan maka rel KA di perlintasan menjadi lebih licin.