EKBIS.CO, JAKARTA -- Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan inflasi bulan Januari tetap kecil dan terkendali. Inflasi muncul karena musim hujan yang menghambat produksi dan distribusi sehingga meningkatkan harga sejumlah komoditas.
"Inflasi menurut survei pemantauan harga sampai minggu keempat Januari ini, angkanya diperkirakan bulan ini adalah 0,48 persen secara month to month, sementara secara year on year itu 2,98 persen," kata Perry di Kompleks BI, Jumat (25/1).
Ia menegaskan ini berarti inflasi tetap rendah, bahkan lebih rendah dari perkiraan semula sebesar 0,5 persen. Kenaikan harga terjadi pada ayam, telur ayam, tomat sayur, bawang merah, dan beberapa bahan makanan terkait musiman.
Perry berterima kasih kepada pemerintah, pengusaha, dan para pelaku pasar yang ikut andil dalam menjaga juga mengendalikan harga-harga. Meski kenaikan harga tidak dapat dihindari karena musim hujan mempengaruhi produksi dan menimbulkan sejumlah masalah distribusi.
Ia memprediksi inflasi 2019 akan tetap sesuai target pemerintah yakni sekitar 3,5 persen. Bahkan lebih rendah dari 3,5 persen titik tengah sasaran inflasi saat ini sekitar plus minus satu persen dan tetap terkendali sepanjang tahun.
Inflasi Januari terpantau lebih rendah dibandingkan Desember 2018 lalu. Menurut data BPS, pada Desember 2018 terjadi inflasi sebesar 0,62 persen.
Inflasi tertinggi terjadi di Kupang sebesar 2,09 persen dan terendah terjadi di Banda Aceh sebesar 0,02 persen.
Sementara deflasi tertinggi terjadi di Sorong sebesar 0,15 persen dan terendah terjadi di Kendari sebesar 0,09 persen. Sementara tingkat inflasi selama tahun 2018 tercatat 3,13 persen.