EKBIS.CO, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin (11/2) sore melemah 79 poin. Rupiah melemah ke posisi Rp 14.034 per dolar AS dari sebelumnya Rp 13.955 per dolar AS.
"Kabar dari domestik buat rupiah kembali melemah, current account kita pas dirilis hari Jumat lalu itu defisitnya melebihi forecast, bahkan lebih tinggi dari defisit kuartal ketiga," kata analis pasar uang Monex Investindo Futures Dini Nurhadi Yasyi di Jakarta, Senin (11/2).
Defisit neraca transaksi berjalan pada kuartal IV-2018 tercatat 9,1 miliar dolar AS atau 3,57 persen dari PDB. Sementara itu, secara keseluruhan tahun 2018, defisit neraca transaksi berjalan tercatat sebesar 2,98 persen dari PDB, meningkat dibandingkan kinerja 2017 yang sebesar 1,6 persen dari PDB.
Dari sisi eksternal, pasar uang global pergerakannya pada hari ini relatif cukup stabil. "Cuma memang pasar lebih melirik ke dolar sebagai safe haven karena perlambatan ekonomi global masih jadi concern pasar setelah pekan lalu bank sentral Australia, Inggris, Eropa, serentak memangkas angka proyeksi pertumbuhan ekonomi mereka," kata Dini.
Kendati demikian, untuk jangka menengah, rupiah masih berpeluang menguat. Rupiah masih akan konsolidasi di sekitar Rp 13.900 hingga Rp 14.000 per dolar AS.
Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin pagi sendiri dibuka melemah Rp13.988 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp 13.985 per dolar AS hingga Rp 14.048 per dolar AS.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Senin menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp 13.995 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp 13.992 per dolar AS.