EKBIS.CO, JAKARTA -- Calon Presiden nomor urut dua Prabowo Subianto mengatakan lebih ingin memperioritaskan ketersediaan pangan bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia ketimbang menatap revolusi industri 4.0. Menurut Prabowo, Indonesia belum siap untuk mengikuti tren 4.0 karena kenyataannya menurut ketua umum Partao Gerindra itu masih banyak rakyat Indonesia yang sulit mendapatkan pangan dengan harga terjangkau.
"Kita belum bisa bicara 4.0 kalau petani kita sendiri masih susah. Kita belum bisa jamin pangan. Masyarakat sulit penuhi kebutuhan dengan harga terjangkau," kata Prabowo saat acara debat calon presiden edisi kedua di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Ahad (17/2).
Prabowo mengatakan di Jerman sebagai negara maju, mereka menyonsong revolusi 4.0 untuk memproduksi berbagai produk. Revolusi itu kata Prabowo telah mengurangi lapangan kerja bagi masyarakat Jerman karena tenaga manusia kini berganti menjadi tenaga mesin dan robot.
Prabowo menilai Indonesia belum siap ke arah situ karena rakyat tanah air masih belum sepenuhnya mampu memenuhi kebutuhan pokok. "Pangan saja kita masih impor," ujarnya.
Lawan Prabowo yaitu calon presiden nomor urut satu atau calon petahana Joko Widodo malah sebaliknya optimistis Indonesia siap menyongsong revolusi 4.0. Jokowi malah menuding Prabowo terlalu pesimistis sama bangsa sendiri.
Jokowi merasa Indonesia justru sudah siap ikut bersaing dengan negara luar dan ikut melaksanakan revolusi. "Jangan pesimistis Pak Prabowo. Kami malah optimistis. Petani-petani kita justru sekarang malah lebih muda menyalurkan hasilnya langsung kepada konsumen. Harga-harga sekarang lebih baik bagi petani," ujar Jokowi.