Rabu 20 Feb 2019 14:00 WIB

Pemerintah Siapkan Digitalisasi 500 Pasar Tradisional

Tujuan digitalisasi pasar tradisional untuk mengurangi penggunaan uang tunai.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Nur Aini
Toko kelontong di pasar tradisional.
Foto: Yusuf Assidiq.
Toko kelontong di pasar tradisional.

EKBIS.CO, JAKARTA – Sebanyak 500 pasar tradisional yang tersebar seluruh wilayah Indonesia akan mulai menjajaki sistem pembayaran secara digital mulai tahun ini. Program itu sebagai salah satu upaya untuk mendorong era transkasi nontunai.

Pelaksana Tugas Direktur Pemberdayaan Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Slamet Santoso, mengatakan tujuan dari digitalisasi transaksi salah satunya untuk mengurangi penggunaan uang tunai.

Baca Juga

“Digitalisasi ini terutama untuk transaksinya. Kita masih persiapkan konsep yang tepat seperti apa untuk pasar tradisional,” kata Slamet saat ditemui di Jakarta, Rabu (20/2).

Slamet mencontohkan, salah satu contoh implementasi dari digitalisasi pembayaran di pasar tradisional lewat penyediaan mesin electronic data capture atau EDC. Mesin tersebut yang nantinya memproses pembayaran lewat kartu debet maupun uang elektronik.

Selain penyediaan mesin EDC, Slamet mengatakan, pemerintah pun siap bekerja sama dengan para perusahaan teknologi keuangan yang menyediakan jasa layanan pembayaran secara elektronik. Seperti misalnya, pembayaran dengan cara memindai barcode. 

“Tahap pertama, yang terpenting kita bisa mengubah pola pikir para pedagang dan konsumen. Ini yang agak sulit. Misalnya, bahwa sekarang banyak uang palsu,” kata dia.

Slamet mengatakan, hal penting yang perlu disiapkan yakni ekosistem antara lembaga yang perlu disinkronisasi agar pelaksanaan digitalisasi transaksi di pasar tradisional tidak menemui banyak masalah. Setelah digitalisasi berjalan lancar, Slamet menjelaskan, masing-masing pasar akan dibuatkan platform digital khusus.

Platform tersebut khususnya berisi informasi seputar harga-harga barang pokok di pasar tersebut sekaligus pemesanan produk secara online. “Kita siapkan satu platform untuk satu pasar jadi para pembeli bisa mengetahui perkembangan harga terbaru lewat online,” ujar dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement