EKBIS.CO, YOGYAKARTA -- Induk Baitut Tamwil Muhammadiyah (BTM) mendorong terbentuknya koperasi syariah sekunder dalam bentuk pusat BTM di tiap provinsi. Hal ini demi memperkuat peran koperasi syariah BTM diberbagai daerah. Dengan adanya koperasi sekunder syariah maka keberadaan BTM – BTM primer ada yang mendampinginya dalam peningkatan kualitas dan penguatan pengelolaan koperasi syariah.
Demikian pernyataan Direktur Eksekutif Induk BTM Agus Yuliawan di acara pelatihan pengelolaan perkoperasian syariah BTM di Yogyakarta, akhir pekan ini. Agus menyampaikan, bahwa dalam arsitektur lembaga keuangan mikro Muhammadiyah, BTM terdiri dari primer, sekunder dan Induk. Dengan model arsitektur yang demikian maka BTM mampu memposisikan diri dalam pengelolaan manajemen resiko yang kuat dan membangun visi integritas microfinance kepada masyarakat.
“Itulah salah point mengapa kami di BTM mendirikan koperasi syariah sekunder di masyarakat,”ujarnya berdasarkan rilis yang diterima Republika.co.id, Ahad (3/2)
Peran koperasi sekunder BTM sejauh ini didirikan oleh BTM memiliki berbagai fungsi diantaranya sebagai akses permodalan, supervisi, evaluasi dan pengawasan terhadap BTM Primer, peningkatan sumber daya insani, regulasi dan penguatan teknologi IT. Mengenai koperasi syariah sekunder sejauh ini BTM memiliki sekunder di Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten dan Lampung. Sementara itu untuk tahun ini hingga 2020 ditargetkan untuk wilayah Jambi, Palembang, Yogya dan Kalimantan Timur terbentuk.
Dengan munculnya banyak pusat BTM diberbagai wilayah – wilayah, Induk BTM menyakini akan terbentuknya APEX Syariah atau holding microfinance, sehingga akan memudahkan bagi pihak – pihak lain dalam bermitra kepada BTM untuk mendorong program Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) secara masif.
Sementara Dinas Koperasi dan UKM Pemerintah Provinsi DIY, Srie Nurkyatsiwi mengapresiasi target pembentukan koperasi sekunder syariah diberbagai wilayah yang dianisiasi oleh Induk BTM. Hal ini menurutnya sesuai dengan program pemerintah provinsi daerah yang terus mendorong terbentuknya koperasi – koperasi sekunder.
Kemudian terkait pengembangan BTM di Yogyakarta, dia sebagai kepala dinas akan selalu mendukung dan menfasilitasinya. Apalagi keberadaan dari BTM di Yogyakarta memberikan korelasi terhadap peningkatan UMKM di Yogyakarta. “Itulah mengapa kami berharap bersama Induk BTM untuk mendorong terbentuknya BTM di berbagai kabupaten di provinsi DIY ini,” ujar dia.