EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), anak usaha PT Pertamina (Persero) di sektor panas bumi bekerja sama dengan Sekolah Bumi, dan Ikatan Alumni Teknik Geologi (IATGL) ITB mensosialisasikan penggunaan energi ramah lingkungan dari panas bumi kepada masyarakat.
Wawan Darmawan, general manager PGE Area Kamojang dalam keterangan persnya di Jakarta, Ahad (3/3), mengapresiasi dukungan Sekolah Bumi dan IATG ITB yang berupaya menyosialisasikan pemanfaatan energi panas bumi dengan bersepeda bersama di PGE Area Kamojang. Sosialisasi pemanfatan energi panas bumi tersebut dilakukan terhadap hampir 150 peserta komunitas pesepeda yang tergabung dalam Gowes Bareng Geolog (GBG) ITB mengelilingi kawasan PGE Area Kamojang di Ibun, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (2/3) lalu.
Ajang ini juga menghadirkan dua narasumber pakar geologi dari ITB, yaitu Khoiril Anwar Maryunani dan Prihadi Sumintadireja. Selain dapat menikmati pemandangan yang indah dan segar serta jalur sepeda yang naik-turun, para pesepeda juga mendapatkan informasi mengenai penggunaan energi panas bumi dari manajemen PGE serta dua pakar geologi.
"Kerja sama dengan Sekolah Bumi dan IAGTL dan GBG adalah salah satu upaya kami sosialisasi kepada masyarakat mengenai salah satu energi bersih yang ramah lingkungan. Kami banyak menerima kunjungan dari berbagai level, TK, SD, SMP/SMA, bahkan ada juga dari mahasiswa program doktoral berkunjung ke sini, termasuk juga dari ibu-ibu pengajian," ujar Wawan.
Kepada pesepeda, Wawan menjelaskan mengenai seluk-beluk PGE Area Kamojang. Saat ini ada lima pembangkit di Kamojang, unit 1-3 sebanyak 140 megawatt dikelola oleh PT Indonesia Power, anak usaha PT PLN (Persero).
PGE Area Kamojang hanya memasok uap. PGE Area Kamojang hanya mengelola Unit 4-5 sebanyak 95 MW dan total 235 MW. "Kalau satu rumah menggunakan 1.000 watt, PLTP Kamojang bisa menerangi 235 ribu rumah," ujanya.
Lima unit PLTP Kamojang disuplai dari 60 sumur produksi. PGE Area Kamojang juga mengelola 10 sumur injeksi untuk menampung kondensat. "Ini sumur tertutup, tidak ada limbah yang dibuang ke permukaan. Dari bumi ke bumi. Kami mengekstrak panas jadi energi," ujar Wawan.
Indra Yuliandri, Wakil Ketua IATGL periode 2019-2023, mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kerja sama yang baik antara IATGL, Sekolah Bumi, dan PGE Area Kamojang. Dia berharap kerja sama positif dalam sosialisasi pemanfaatan energi ramah lingkungan kepada publik akan terus berlanjut.
Wakil Kepala Sekolah Bumi, Risa Triandari, menambahkan bahwa kegiatan bersepeda komunitas GBG dan umum di PGE Area Kamojang adalah bentuk dukungan Sekolah Bumi untuk menyosialisasikan pemanfaatan energi ramah lingkungan. "Kami menyokong berbagai upaya positif untuk edukasi kepada publik terkait penggunaan energi hijau. Kali ini bekerja sama dengan GBG. Ini adalah event ke-10 GBG bersama Sekolah Bumi," ujar Risa.
Dia mengatakan, Sekolah Bumi adalah lembaga yang didirikan oleh IATGL ITB. Beragam kegiatan positif telah dilakukan Sekolah Bumi, antara lain edukasi car freeday di tiga kota besar, yaitu Jakarta, Bandung, dan Balikpapan. "Kami juga ada kelas geologi EBT di enam kota di Aceh, Prabumulih, Pekanbaru, Cirebon, Balikpapan, dan Tembagapura," ujar Risa.
Menurut Risa, Sekolah Bumi mendukung beragam kegiatan untuk edukasi bagi pemanfaatan energi, terutama energi ramah lingkungan. Program yang dilaksanakan terutama adalah yang disukai oleh masyarakat. "Cita-cita besar kami adalah pembaruan kurikulum ilmu kebumian yang sesuai beserta alat perganya," ujar dia.