EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) memutuskan untuk melakukan impor gas alam cair atau Liquefied Natural Gas (LNG) dari Mozambik. Keputusan ini diambil perusahaan karena mengantisipasi cadangan gas alam cair yang mulai menipis pada masa mendatang padahal kebutuhan atas gas semakin meningkat.
Direktur Pemasaran Korporat Pertamina Basuki Trikora Putra menjelaskan telah menandatangani Perjanjian Jual Beli (SPA) dengan Anadarko Petroleum Corporation untuk pembelian gas alam cair dari Mozambik LNG1 Company Pte Ltd, yang merupakan entitas penjualan bersama yang dimiliki dari Mozambik Area 1 co-venturer. Perjanjian jual beli tersebut untuk satu juta ton per tahun (MTPA) dengan jangka waktu 20 tahun, dan akan dimulai pada 2024 mendatang.
Ia menjelaskan nantinya porsi impor LNG ini untuk memenuhi kebutuhan domestik yang diperkirakan akan meningkat. Ia merinci kebutuhan gas untuk kelistrikan dan menjamin pasokan gas untuk semua proyek kilang RDMP Pertamina perlu dijaga ketersediaannya.
"Kan ada balance gas itu kan, makin lama kan makin tidak seimbang antra produksi dan kebutuhan domestik. Sektor pupuk, listrik, RDMP kan nambah terus. Jadi sampai pada dimana kebutuhan nggak bisa semua bisa disuplai produksi. Long term kita uga ada kan," ujar Tiko di DPR, Senin (4/3).
Ia menjelaskan untuk pemilihan Mozambik sendiri, kata Tiko karena pihak Mozambik berani menawarkan harga LNG yang cukup terjangkau dibandingkan negara lain. "Harganya paling terbaik dari Mozambik," ujar Tiko.
Melalui keterangan resminya, Wakil Presiden Eksekutif Anadarko, Internasional, Deepwater & Eksplorasi Mitch Ingram menuturkan, Indonesia dipilih karena diharapkan menjadi salah satu pasar gas alam dengan pertumbuhan tercepat di Asia. Pertamina, perusahaan energi nasional Indonesia, akan memainkan peran kunci dalam memenuhi kebutuhan energi jangka panjang Indonesia.
"Kami sangat senang dan berterima kasih kepada Pertamina karena memilih LNG Mozambik untuk menjadi bagian dari portofolio energi jangka panjangnya," ujar Mitch pekan lalu.