EKBIS.CO, JAKARTA – Harga jual gabah di tingkat petani berangsur turun. Bahkan, di beberapa daerah harga jual gabah kering panen (GKP) sudah berada di bawah harga pembelian pemerintah (HPP) yang ditetapkan, yaitu Rp 4.070 per kilogram GKP.
“Saatnya sekarang Bulog bergegas serap gabah untuk stabilisasi,” kata Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian (Kementan) Agung Hendriadi kepada Republika.co.id, di Jakarta, Senin (18/3).
Berdasarkan data yang didapatkan langsung dari lapangan, ada 42 daerah yang tersebar di 13 provinsi yang sudah mengalami penurunan harga jual GKP di bawah HPP. Harga GKP di daerah-daerah itu berkisar antara Rp 3.300/kg GKP sampai Rp 4.033/kg GKP. Harga terendah atau Rp 3.300/kg GKP terjadi di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi, dan harga tertinggi (Rp 4.033/kg GKP) terdapat di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Di daerah lainnya rata-rata sudah di harga Rp 4.000 per kilogram. Bulog harus segera serap, jangan sampai petani teriak karena sampai akhir Maret ini petani masih terus panen,” ujar Agung.
Menurut Agung, BKP Kementan sudah melakukan pendekatan ke gabungan kelompok tani (gapoktan) dan para mitra Bulog guna menyatakan ketersediaan gabah. Saat ini, gapoktan dan para mitra sedang menunggu kedatangan Bulog untuk menyerap gabah mereka.
“Mereka tegaskan, mereka sanggup menyediakan berapa pun gabah yang bisa diserap Bulog. Ini harus segera dilakukan untuk stabilisasi harga dan pasokan,” kata Agung.