EKBIS.CO, WASHINGTON -- Federal Reserve mengatakan bahwa ekonomi Amerika Serikat (AS) melambat lebih dari yang diperkirakan sebelumnya. Fed menggambarkan ekonomi yang jauh lebih pesimistis daripada Gedung Putih, dengan tidak mengubah suku bunga dan tak mengisyaratkan sedikit tanda untuk menaikkannya lagi dalam waktu dekat.
Gubernur The Fed Jerome H Powell pada Rabu (20/3) mengatakan ekonomi berada dalam kondisi yang baik. Namun, dia dan rekan-rekannya mengatakan pertumbuhan tampaknya melambat dari tahun lalu karena di bawah tekanan perang perdagangan pemerintahan Trump, perlambatan ekonomi di Eropa dan Cina dan memudarnya stimulus dari pemotongan pajak Republik 2017.
The Fed memperkirakan pertumbuhan 2,1 persen tahun ini, turun dari perkiraan 2,3 persen pada Desember. Prospek untuk tahun 2020 bahkan lebih suram, The Fed sekarang memproyeksikan pertumbuhan hanya 1,9 persen.
Penilaian suram datang karena The Fed melihat tanda-tanda pelemahan di bidang-bidang seperti pengeluaran konsumen dan investasi bisnis. Ini dikatakan Powell menunjukkan bahwa pertumbuhan melambat agak lebih dari yang diharapkan.
"Rata-rata pertumbuhan pekerjaan bulanan, meskipun kuat, tampaknya telah melangkah turun dari laju kuat tahun lalu," tambah Powell dilansir di New York Times, Kamis (21/3).
Powell mencoba meyakinkan pasar dengan mengatakan fundamental ekonomi masih sangat kuat. Namun ia mengakui bahwa perkembangan baru-baru ini baik di dalam negeri maupun di luar negeri membuat ekonomi AS lebih sulit untuk tumbuh secepat seperti tahun lalu.
"Kami melihat situasi di mana ekonomi Eropa telah melambat secara substansial," katanya, seraya menambahkan bahwa ekonomi Cina juga telah melemah.
Perkiraan yang dirilis pada akhir pertemuan dua hari menunjukkan anggota khas Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) sekarang mengharapkan untuk tidak menaikkan suku bunga sama sekali tahun ini. Keputusan ini menjadi penghentian mendadak kenaikan suku bunga lima kuartal berturut-turut ke kisaran saat ini 2,25 hingga 2,5 persen.