Kamis 21 Mar 2019 20:20 WIB

Dengan Jargas, Miskam tak Lagi Repot Pasang Gas Melon

Pada 2018, jargas yang dibangun mencapai 3.503 sambungan.

Rep: Lilis Handayani/ Red: Dwi Murdaningsih
Menteri ESDM Ignasius Jonan meresmikan sambungan jargas gratis untuk masyarakat Cirebon.
Foto: PGN
Menteri ESDM Ignasius Jonan meresmikan sambungan jargas gratis untuk masyarakat Cirebon.

EKBIS.CO, CIREBON --  Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan menjajal penggunaan gas alam, yang menjadi sumber bahan bakar kompor milik Saniah di RT 03 RW 09, Kampung Sitopeng, Kelurahan Kalijaga, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon.

Gas alam yang digunakan Saniah berasal dari jaringan gas (jargas) rumah tangga, yang dibangun Kementerian ESDM melalui Perusahaan Gas Negara (PGN) dan PT Pertamina. Saniah merupakan bagian dari 3.503 rumah tangga di Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, yang memperoleh sambungan jargas pada 2018.

Baca Juga

Suami Saniah, Miskam (67), mengaku senang rumahnya kini tersambung dengan jargas. Sebelumnya, mereka mengandalkan gas elpiji 3 kg untuk memasak. Dia pun kerap kerepotan jika kebetulan gas melon itu sedang langka di warung-warung.

''Kalaupun gas melon tersedia, saya suka kerepotan setiap kali harus bongkar pasang saat gas habis. Kalau pakai gas alam kan praktis, saya tidak akan kerepotan lagi,’’ kata Miskam.

Miskam menilai, pemakaian gas alam juga lebih aman. Sedangkan jika menggunakan gas melon, dia terkadang dihantui rasa khawatir terhadap kemungkinan gas bocor dan meledak.

Pemasangan jargas di 3.503 rumah tangga di Kota Cirebon itu merupakan periode yang kedua. Pada periode yang pertama, telah dilakukan pemasangan jargas bagi sekitar 4.000 rumah tangga di Kota Cirebon.

Jonan menjelaskan, tahun ini pihaknya belum mengalokasikan anggaran untuk sambungan jargas baru dalam APBN. Namun, dia mempersilakan setiap kepala daerah untuk mengajukan permohonan sambungan jargas bagi warga masing-masing.

Jonan mengungkapkan, pihaknya menargetkan pembangunan sambungan jargas untuk satu juta rumah tangga pada 2020. Pemerintah pun telah menerbitkan peraturan presiden untuk hal tersebut.

Jonan menyebutkan, sampai 2018, pemerintah telah membangun 486.229 sambungan jargas rumah tangga. Dari jumlah itu, 325.773 jargas rumah tangga dibangun dengan anggaran dari APBN. Sedangkan sisanya dibangun PGN dan Pertamina di 40 kabupaten/kota yang tersebar di 16 provinsi se-Indonesia.

Sementara itu, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Djoko Siswanto menambahkan, untuk Provinsi Jawa Barat, jargas yang terbangun sampai akhir 2018 mencapai 32.200 sambungan rumah tangga.

''Di Kota Cirebon, pada 2018, jargas yang dibangun mencapai 3.503 sambungan rumah tangga,’’ kata Djoko.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement