Jumat 22 Mar 2019 08:25 WIB

Legislator Sarankan Impor Bawang Putih Dievaluasi

Rencana impor dapat merugikan petani bawang putih.

Red: Satria K Yudha
Petani memanen bawang putih varietas Lumbu Kuning di perladangan kawasan lereng gunung Sindoro Desa Canggal, Candiroto, Temanggung, Jawa Tengah, Senin (18/3/2019).
Foto: Antara/Anis Efizudin
Petani memanen bawang putih varietas Lumbu Kuning di perladangan kawasan lereng gunung Sindoro Desa Canggal, Candiroto, Temanggung, Jawa Tengah, Senin (18/3/2019).

EKBIS.CO, JAKARTA - - Anggota Komisi IV DPR Darori Wonodipuro meminta adanya evaluasi dari penugasan impor 100 ribu ton bawang putih oleh Bulog karena berpotensi menyebabkan terjadinya monopoli.

Darori mengatakan, seharusnya penugasan ini juga diberikan kepada perusahaan swasta agar Bulog terhindar dari tudingan praktik monopoli. "Kalau tidak dapat menciptakan persaingan usaha yang tidak sehat," kata Darori, Kamis (21/3).

Darori juga mengingatkan rencana impor dapat merugikan petani bawang putih lokal karena berdekatan dengan jadwal panen raya.

Anggota Komisi IV DPR Andi Akmal Pasludin ikut menambahkan bahwa penunjukan impor bawang putih tanpa kewajiban tanam berpotensi melanggar aturan. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 38 Tahun 2017 mewajibkan importir bawang putih untuk menanam komoditas itu sebesar lima persen dari volume impor.

Bulog tidak terkena kewajiban tanam tersebut, padahal selama ini importir patuh telah melaksanakan peraturan ini dan mengalami biaya produksi yang lebih besar.

"Kalau itu dilanggar. Berarti kita tidak konsisten terhadap aturan yang ada," kata Andi.

Dalam kesempatan terpisah, Direktur Center For Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi mengingatkan kebijakan impor ini tidak menguntungkan para petani bawang putih. Oleh karena itu, apabila tidak mendesak, kebijakan ini harus ditinggalkan agar para petani tidak mengalami kerugian dari membanjirnya produk impor.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement