EKBIS.CO, BOGOR -- Benih merupakan simbol kehidupan. Benih bermutu menjamin hasil panen yang memuaskan. Belum lama ini, Kementerian Pertanian (Kementan) menyelenggarakan kegiatan Apresiasi Perbenihan Hortikultura bertempat di Bogor, Jawa Barat. Kegiatan tersebut merupakan agenda tahunan yang bertujuan untuk memfasilitasi, mensosialisasi, serta menampung berbagai pendapat menyangkut permasalahan di lapangan dari produsen benih buah di seluruh wilayah Indonesia.
Kegiatan tersebut menghadirkan narasumber dari Balitbu (Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika) Solok, Balitjestro (Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika) Malang, Direktorat Perlindungan Hortikultura, PKHT (Pusat Kajian Hortikultura Tropika), serta Subdirektorat Pengawasan dan Sertifikasi Benih Direktorat Perbenihan Hortikultura.
Kegiatan juga mengundang 20 orang yang produsen berasal dari 12 provinsi. Produsen buah tersebut berasal dari Binjai, Bogor, Kulonprogo, Purworejo, Nganjuk, Jember, Sambas, dan Karangasem, Bali.
Badri, salah satu peserta Apresiasi Perbenihan asal Kulonprogo, DIY mengatakan, kegiatan tersebut merupakan satu hal yang positif yang mempertemukan para produsen benih buah dengan pemerintah. :Kami dapat mengungkapkan permasalahan yang kami temui di lapangan, terutama untuk penyediaan benih, bagaimana cara mendapatkan benih sumber dan permasalahan OPT (Organisme Penganggu Tanaman) pada buah,” kata dia.
Ellina Mansyah narasumber dari Balitbu mengungkapkan, Balitbu mempunyai UPBS Unit Pengelola Benih Sumber yang terdapat di Solok, Sumatra Barat dan Jawa Timur. Balitbu juga memproduksi benih buah sejumlah 10 komoditas, di antaranya pisang, alpukat, mangga, durian, dan jengkol. Benih yang diproduksi pada umumnya benih sumber. Benih sebar (BR) juga diproduksi untuk dibagikan kepada masyarakat dan permintaanya pun harus dilengkapi dengan surat permintaan.
Ellina mengatakan, Tim Balitbu telah melakukan proses survei kesesuaian lahan dengan benih yang akan ditanam. Selain itu juga dilakukan survei kepada petani dan juga kelengkapan administrasi lain seperti berita serah terima.
Nelly Sapta, fungsional POPT Direktorat Perlindungan Hortikultura menuturkan, dalam perlindungan benih, Ditjen Hortikultura bersinergi dengan Badan Karantina guna mencegah masuk dan terserangnya tanaman buah dari OPT.
“Selanjutnya, kami melakukan koordinasi dengan Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura tingkat provinsi seerta memberikan bimbingan teknis, pembinaan, dan monitoring secara berkala kepada petani,” ujar Nelly.
Nardi, produsen buah dari Binjay berharap, pertemuan semacam itu perlu dilakukan secara berkesinambungan setiap tahunnya. “Saya harap pertemuan ini dapat mengakomodasi para produsen benih buah khususnya agar dapat melakukan teknis produksi lebih baik lagi, meningkatkan pangsa pasar, sehingga buah dapat berjaya di negeri sendiri,” kata Nardi.