EKBIS.CO, SUBANG -- Sektor pertanian selama pemerintahan Jokowi-JK bukan hanya berupa slogan kabinet janji, tetapi kabinet kerja. Terbukti, dalam kunjungan kerjanya ke Subang, Jawa Barat, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memberikan bantuan langsung senilai Rp 43 miliar dan berdialog dengan 5.000 petani, peternak, penyuluh, pendamping desa, dan santri di alun-alun Kabupaten Subang, Rabu (27/3).
Sebanyak 55 truk dilepas terdiri dari bantuan 150 ekor domba, 8.500 ekor ayam berikut pakan, vaksin, dan bantuan pembuatan kandang untuk 17 Kelompok Santri Tani Milenial (KSTM), untuk 1 KSTM diberikan 500 ekor.
Selain itu ada bantuan benih padi hibrida, lada 32 ribu batang, pala 8.000 batang, dan pupuk majemuk untuk intensifikasi tebu. Selanjutnya, bantuan pengembangan KRPL, PUPM dan LPM, serta alsintan berupa traktor roda dua, hand sprayer, cultivator, pompa air, dan power threser.
“Selama kami ditakdirkan menjadi Menteri, bantuan pemerintahan Jokowi JK selama 4 tahun untuk Subang senilai Rp 527 miliar dan alsintan 1.400 unit. Hari ini, kami juga bawakan 50 ekor ayam untuk satu rumah tangga, total bantuan ayam 469 ribu ekor,” kata Mentan pada acara Apresiasi dan Sinkronisasi Program Pertanian 2019 dengan tema bersama Petani Peternak Wujudkan Subang Jawara Pakara dan Miara.
Amran melanjutkan, bagi Subang terkenal simbol Jawara yang berarti petarung dan pendekar. “Jangan sia-siakan dan hinakan simbol ini. Petani Jawara harus mandiri, kuat, dan terpenting adalah jujur, tidak menebar hoaks ke mana-mana,” ungkapnya.
Dengan bantuan tersebut, kata Amran, para petani dan peternak Subang diharapkan terus membangun daerahnya sebagai wilayah yang mendukung Indonesia menuju lumbung pangan dunia. “Saya juga mengapresiasi wilayah Subang mampu mewujudkan lumbung padi yang menjadi penopang kebutuhan nasional,” katanya.
Bupati Subang H Ruhimat sangat mengapresiasi bantuan dan dukungan dari Kementerian Pertanian. Menurut Bupati, Menteri Pertanian saat ini sangat peduli pada Kabupaten Subang. “Kami akan wujudkan petani Jawara yang berlambang kejayaan, keistimewaan, dan kesejahteraan,” ujar Ruhimat.
Menurut dia, dukungan pembangunan pertanian memegang peranan penting dalam mewujudkan stabilitas nasional. Apalagi, Subang merupakan kawasan pertanian nasional. Untuk 5 tahun ke depan, pertanian merupakan sektor prioritas di Subang melalui Jawara Pakaya. “Lebih dari 50 persen masyarakat kami adalah petani,” ujar bupati yang sebelumnya berprofesi sebagai petani.
Pada kesempatan yang sama, Direktorat Jenderal Hortikultura memberikan bantuan APBN senilai Rp 1,3 miliar berupa seribu bibit mangga yang setara dengan 10 hektare, cabe keriting priyayi, oyong ladies, buncis talawang, dan sawi saka. Selain itu, diberikan pula bantuan berupa pengembangan kawasan berupa bawang putih seluas 10 hektare senilai Rp 350 juta, cabai besar seluas 20 hektare senilai Rp 260 juta, nanas seluas 15 hektare senilai Rp 320,250 juta, pengembangan kawasan manggis seluas 2 hektare senilai Rp 105,5 juta, fasilitasi bangsal pascapanen satu unit senilai Rp 190 juta, sarana pascapanen satu unit senilai Rp 50 juta dan alat pengolahan jamur satu unit senilai Rp 90 juta.
Direktur Jenderal Hortikultura Kementan Suwandi mengungkapkan, dalam rangka ulang tahun ke-71 Kabupaten Subang, Kementan sangat mendukung dalam pelaksanaan program pembangunan pertanian. “Khusus hortikultura, kita berikan fasilitas bibit mangga seribu pohon dan cabai. Potensi hortikultura di Subang dari sisi market sangat potensial karena jaraknya relatif dekat dengan pasar Jakarta,” ujar Suwandi.
Suwandi menambahkan, sisi topografi dan agroklimat Subang sangat sesuai untuk pengembangan hortikultura, khususnya buah dan sayuran. Di samping lahan masih luas, keberhasilan pertanian Subang juga sangat dipengaruhi oleh keterkaitan antara market dan suplai, sehingga bisa fokus untuk pengembangan hortikultura yang lebih maju.
Anggota Kelompok Tani Harum Manis, Desa Bojonagara, Kecamatan Tambak Dahan Abdul Karim mengaku sangat bersyukur atas bantuan benih mangga yang diberikan Menteri Pertanian. Selama ini, Karim yang memiliki 10 hektare lahan mangga menjual hasil panen ke daerah Bandung dan Tangerang dengan harga Rp 15 ribu sampai Rp 20 ribu per kilogram. “Saya ucapkan terima kasih dan sangat senang ada bantuan ini. Semoga akan menambah penghasilan dan keuntungan saya,” kata Karim.