Kamis 28 Mar 2019 19:53 WIB

Temanggung Jadi Lokomotif Swasembada Bawang Putih

Program pemerintah dan wajib tanam importir sukses membangkitkan semangat petani.

Red: EH Ismail
Panen raya bawang putih di Temanggung, Jawa Tengah, Kamis (28/3).
Foto: Humas Kementan.
Panen raya bawang putih di Temanggung, Jawa Tengah, Kamis (28/3).

EKBIS.CO, TEMANGGUNG -- Kawasan bawang putih seluas 3.300 hektarE di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah saat ini memasuki panen raya. Sebagai cikal bakal pencanangan program swasembada sekaligus sentra produksi bawang putih terbesar di Indonesia, Temanggung digadang menjadi pusat benih bermutu nasional.

Tahun depan, Temanggung mentargetkan tanam hingga 10 ribu hektare. Tak main-main, gudang-gudang benih berkapasitas besar kini mulai disiapkan untuk mendukung pencapaian swasembada yang ditargetkan pemerintah.

Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian Suwandi yang hadir pada saat panen raya bawang putih di Desa Petarangan, Kecamatan Kledung Temanggung, Kamis (28/3), terlihat sumringah menyaksikan hamparan bawang putih yang sangat luas sejauh mata memandang.

“Setahun lalu, saya datang ke Temanggung cek lokasi bawang putih tidak seluas sekarang. Ini menandakan bahwa program pemerintah dan wajib tanam importir sukses membangkitkan semangat petani di Temanggung setelah sekian lama tidak tanam bawang putih. Ini momentum kebangkitan kembali bawang putih nasional,” ujarnya.

Dalam acara yang juga dihadiri oleh Bupati Temanggung, Perwakilan Kemenko Perekonomian, DPD RI, HKTI Pusat, BPTP Jawa Tengah, dan ratusan petani tersebu,  Suwandi kembali menegaskan komitmennya mampu swasembada benih bawang putih pada tahun ini.

“Kuncinya, seluruh hasil panen dijadikan benih. Yang penting varietasnya harus jelas. Sebelumnya kita masih impor benih bawang putih, tahun ini insya Allah cukup dari dalam negeri.”

Dengan lahan bawang putih yang sangat luas, Suwandi meyakini Temanggung akan menjadi lokomotif swasembada bawang putih nasional. Karena itu, dia pun mengajak petani untuk tidak terpancing dengan naik turunnya harga komoditas hortikultura. Petani pun disarankan agar melakukan perbaikan sistem produksi dan efisiensi budidaya bawang putih agar makin tangguh menghadapi dinamika pasar.

“Model tumpangsari dan rotasi tanam sudah bagus dilaksanakan petani Temanggung. Gunakan pupuk organik, pupuk hayati, dan pestisida nabati. Kalaupun pakai pestisida, teliti sebelum membeli. Syukur bisa bikin pestisida hayati sendiri, lebih hemat dan ramah lingkungan. Petani harus bersatu membentuk koperasi. Pasar lelang dibangun untuk menciptakan harga yang bagus dan seragam. Kami pun akan dukung pengolahannya,” ujar dia.

Bupati Temanggung M Al Hadziq mengaku bangga daerahnya kembali bangkit menjadi sentra terbesar bawang putih nasional mengungguli Lombok Timur. Dia pun berterima kasih kepada pemerintah di bawah Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang memiliki upaya kuat mewujudkan swasembada dan menghentikan impor bawang putih.

“Saya tahu persis bagaimana pemerintah dan Kementerian Pertanian berjibaku mengajak petani bahkan importir untuk menanam bawang putih,” ucapnya.

Sejak dicanangkan program swasembada bawang putih pada 2017 lalu, penanaman bawang putih di Kabupaten Temanggung terus meluas. Sebagian besar lahan produktif di kawasan lereng Sumbing, Sindoro, dan Prau ditanami bawang putih.

“Ini prestasi luar biasa Temanggung. Hasil panen bawang putih kita dorong menjadi benih karena harganya jauh lebih baik. Semoga makin membawa berkah kesejahteraan bagi petani,” kata Bupati.

Kepala Dinas Pertanian Temanggung Masrik Amin Zuhdi menerangkan, setidaknya ada tujyh kecamatan di Temanggung yang memasuki panen raya bawang putih pada bulan Maret-April ini. Di antaranya, Parakan, Kledung, Tretep, Bansari, Bulu, Tlogomulyo, Ngadirejo, dan Selopampang. Rata-rata didominasi varietas lokal Lumbu Hijau, Lumbu Kuning, dan Lumbu Putih.

“Hasil panen bulan Maret-April akan dijadikan benih yang siap ditanam lagi mulai bulan September nanti,” kata Amin.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement