EKBIS.CO, CIREBON -- Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan harus ada penataan Sentra Batik Trusmi Cirebon, Jawa Barat, untuk menyelamatkan para pedagang dan perajin kecil agar bisa terus berjualan.
"Untuk bisa mendatangkan orang ke pasar ini harus ada penataan yaitu memadukan antara pasar rakyat dan juga sekaligus pasar kuliner," kata Mendag Enggar di Cirebon, Kamis (4/4), saat mengunjungi Centra Batik Trusmi.
Enggar menuturkan ketika pasar atau Centra Batik Trusmi itu tidak ada penataan ulang, maka dikhawatirkan akan ditinggalkan oleh para pedagang karena sepi pembeli. Padahal batik Cirebon dinilainya sangat terkenal di luar daerah, namun sayangnya sentra batik yang isinya merupakan perajin kecil kurang diminati oleh para wisatawan atau pengunjung, karena banyaknya persaingan.
"Kalau berjalan seperti ini terus, maka kasihan karena tidak lama lagi mereka akan tutup. Sebab dia (para pedagang) membuang waktu, membuang biaya namun tidak ada pembeli," ujarnya.
Enggar menambahkan banyak wisatawan yang memilih berwisata belanja di toko yang sudah terkenal, mereka tidak mau ke Centra Batik Trusmi yang dikelola oleh para perajin atau pedagang kecil. "Seluruh pengunjung atau wisatawan datang ke (Cirebon untuk membeli batik) Trusmi di sana yang disebut batik Trusmi jalan itu yang di Gang itu (milik pengusaha)," tuturnya.
Untuk itu Enggar menyambut baik rencana yang dikemukakan oleh Penjabat Bupati Cirebon yang menginginkan ada penataan kembali Centra Batik Trusmi Cirebon. Mendag juga akan langsung menyampaikan rencana penataan itu ke Menteri PU, agar bisa cepat terlaksana dan segera membangkitkan kembali gairah ekonomi di pusat batik tersebut. "Beberapa pemikiran yang disampaikan oleh Pak Bupati yaitu dijadikannya pusat kuliner dan beberapa penataan lainnya dan saya akan mengantarkan suratnya langsung ke Menteri PU," kata Enggar.