EKBIS.CO, MAKASSAR -- Bantuan pertanian yang kerap diberikan Kementerian Pertanian (Kementan) berdampak konkret terhadap pembangunan pertanian di daerah. Tercatat, dalam waktu empat tahun terakhir bantuan alat pertanian (alsintan) yang diberikan kepada petani sudah lebih dari 350 ribu unit.
Direktur Alsintan Kementan Andi Nur Alam Syah mengatakan, pemberian bantuan alsintan membantu perkembangan pertanian. Adanya peningkatan alsintan yang dimiliki petani, kata dia, membantu meningkatkan indeks mekanisasi pertanian dalam mempercepat pengolahan lahan, penanaman, dan pemanenan.
“Jadi hasilnya (pemberian alsintan kepada petani) sudah ada,” kata Andi, di Makassar, Rabu (10/4).
Dengan adanya pemberkan alsintan yang kerap dilakukan, Kementan berkomitmen melakukan pengawasan peredaran dan pendaftaran alsintan. Selain itu, Andi menjelaskan, Kementan juga terus berupaya memperkuat kelembagaan untuk mengelola alsintan yang beredar di petani melalui Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) dan Brigade Alsintan.
Menurur Andi, kehadiran UPJA dapat melindungi pengguna dari alat atau mesin yang tidak layak pakai dan mencegah beredarnya alat atau mesin pertanian yang mutunya tidak memenuhi standar serta tidak sesuai dengan kondisi spesifik lokasi, baik produksi dalam negeri maupun pemasukan dari luar negeri.
"Selain itu, memberi kepastian usaha bagi produsen alat dan atau mesin pertanian terhadap hasil produksinya yang memenuhi standar," kata dia.
Sementara itu Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di berbagai kesempatan juga menyampaikan, Kementan berkomitmen memberikan bantuan kepada petani guna memacu produktivitas pertanian. Hal itu dilakukan guna mencapai target swasembada pangan dan Indonesia menjadi lumbung pangan dunia pada 2045.
Adapun berbagai alsintan yang diberikan terdiri dari combine harvester atau mesin panen padi dengan traktor roda empat, alat tanam padi (transplanter), pompa air (cultivator), dan alsintan lainnya yang sesuai dengan kriteria suatu lahan yang digarap petani.