EKBIS.CO, JAKARTA – Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution, optimistis tingkat konsumsi rumah tangga secara nasional mengalami perbaikan pada kuartal pertama tahun 2019. Momen menjelang Pemilu 2019 diyakini menjadi dorongan utama peningkatan konsumsi dan berdampak pada peningkatan pertumbuhan ekonomi.
“Secara umum konsumsi akan naik kalau ada Pemilu, tapi secara umum,” kata Darmin di Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta Pusat, Rabu (24/4).
Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS), salah satu indikator perkembangan konsumsi rumah tangga yakni tingkat penjualan mobil secara wholesale atau dari pabrik ke dealer. Mengutip laporan Gabungan Industrik Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil penumpang dan mobil komersial masing-masing mencapai 192.367 unit dan 61.495 unit.
Jika ditotal, penjualan mobil sepanjang kuartal pertama tahun ini sebanyak 253.863 unit atau turun 13,1 persen dari pencapaian penjualan pada kuartal pertama tahun 2018. Darmin mengaku belum mencermati terkait hal tersebut. Namun, turunnya penjualan mobil akan tertutupi dengan momen jelang Pemilu yang digelar pada 17 April lalu.
Kondisi pertumbuhan konsumsi rumah tangga sedianya akan dirilis oleh BPS pada 6 Mei 2019 mendatang, bersamaan dengan laporan pertumbuhan ekonomin Indonesia pada kuartal pertama tahun ini.
Di tahun 2018, mengacu BPS, tingkat konsumsi rumah tangga pada kuartal pertama mencapai 4,94 persen, sejajar dengan laju konsumsi pada periode sama tahun 2017. Konsumsi rumah tangga berkontribusi sebanyak 56,01 persen pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. Adapun pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama tahun lalu tercatat mencapai 5,18 persen.
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan, Kemenko Perekonomian, Iskandar Simorangkir, mengatakan, pertumbuhan konsumsi kuartal pertama tahun ini diperkirakan berada pada kisaran 5–5,01 persen serta pertumbuhan ekonomi mencapai 5,1–5,2 persen.
Pemilu 2019 diyakini pemerintah menjadi pendorong utama peningkatan konsumsi masyarakat di seluruh lapisan. Meski begitu, Iskandar belum dapat menjelaskan lebih detail konsumsi sektor apa yang diprediksi pemerintah akan dominan menyumbang pertumbuhan. “Meski penjualan mobil turun, tapi kan ada Pemilu,” ujarnya.