Jumat 26 Apr 2019 08:21 WIB

Data Ekonomi Positif Bawa Dolar AS Menguat

Indeks yang mengukur dolar AS terhadap enam mata uang utama dunia naik 0,04 persen

Red: Nidia Zuraya
Karyawan menghitung mata uang dolar Amerika Serikat di gerai penukaran mata uang asing Ayu Masagung, Kwitang, Jakarta Pusat, Senin (28/1/2019).
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Karyawan menghitung mata uang dolar Amerika Serikat di gerai penukaran mata uang asing Ayu Masagung, Kwitang, Jakarta Pusat, Senin (28/1/2019).

EKBIS.CO, NEW YORK -- Kurs dolar AS sedikit menguat terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Kamis (25/4) atau Jumat (26/4) pagi WIB. Penguatan dolar AS karena para pelaku pasar mencerna sejumlah data ekonomi positif dan menunggu rilis data produk domestik bruto AS untuk kuartal pertama 2019 pada Jumat waktu setempat .

Departemen Tenaga Kerja melaporkan pada Kamis (25/4) bahwa dalam minggu yang berakhir 20 April, klaim pengangguran awal AS, cara kasar untuk mengukur PHK, tercatat 230 ribu, meningkat 37 ribu dari tingkat direvisi minggu sebelumnya. Angka ini lebih tinggi dari perkiraan pasar.

Baca Juga

Sementara itu, pesanan baru untuk barang-barang modal buatan AS meningkat 2,7 persen pada Maret menjadi 258,5 miliar dolar AS, kata Departemen Perdagangan. Angka itu dengan mudah melampaui konsensus pasar.

Data tersebut menunjukkan pesanan baru untuk barang-barang tahan lama AS meningkat paling banyak dalam delapan bulan. Itu mengikuti data AS terbaru lainnya yang menunjukkan kekuatan dalam penjualan ritel dan ekspor, yang telah meredakan kekhawatiran ekonomi AS melambat tajam, kata para analis.

"Peningkatan kuat dalam pesanan barang modal yang mendasari pada Maret, bersama dengan penjualan ritel yang lebih kuat bulan lalu, menunjukkan ekonomi membawa momentum sedikit lebih ke kuartal kedua," Michael Pearce, ekonom senior AS di Capital Economics, mengatakan dalam sebuah catatan, seperti dikutip Reuters.

"Secara keseluruhan dolar mendapat manfaat dari data domestik yang kuat, data yang lemah di luar negeri, serta serangkaian pertemuan bank sentral yang dovish," kata Wakil Presiden Bidang Transaksi dan Perdagangan Tempus IncJohn Doyle di Washington.

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,04 persen menjadi 98,2051 pada akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,1128 dolar AS dari 1,1142 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,2893 dolar AS dari 1,2905 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi 0,7010 dolar AS dari 0,7005 dolar AS.

Dolar AS dibeli 111,61 yen Jepang, lebih rendah dari 112,34 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 1,0210 franc Swiss dari 1,0216 franc Swiss, dan melemah menjadi 1,3487 dolar Kanada dari 1,3492 dolar Kanada.

sumber : Antara/Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement