Senin 29 Apr 2019 20:59 WIB

Pemegang Saham Pertanyakan Kerugian Boeing

Mereka ajukan tuntutan hukum karena Boeing dinilai sembunyikan soal keamanan pesawat.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Budi Raharjo
Pekerja merakit Boeing 737 MAX 8 di fasilitas perakitan pesawat di Washington, Amerika Serikat.
Foto: AP Photo/Ted S. Warren
Pekerja merakit Boeing 737 MAX 8 di fasilitas perakitan pesawat di Washington, Amerika Serikat.

EKBIS.CO, CHICAGO -- CEO Boeing, Dennis Muilenburg, akan menghadapi pemegang saham pada Senin (29/4) untuk pertama kalinya. Panggilan itu buntut dua kecelakaan fatal yang menyebabkan 737 MAX dikandangkan di seluruh dunia dan memicu penyelidikan, tuntutan hukum, dan kerugian tajam dalam nilai saham.

Berjuang melawan krisis terbesar dalam masa jabatannya, Muilenburg akan mencoba untuk meningkatkan kepercayaan investor pada masa depan Boeing dan juga tentang keamanan pesawat MAX8. MAX8 merupakan model pesawat terlaris milik Boeing.

Keluarga dan teman-teman warga negara Amerika, Samya Stumo yang berusia 24 tahun, salah satu korban kecelakaan 737 MAX yang dioperasikan Ethiopian Airlines pada 10 Maret, akan mengadakan protes diam di luar lokasi pertemuan.

Kecelakaan itu, yang menewaskan semua 157 penumpang ketika jatuh ke tanah tak lama setelah lepas landas, terjadi lima bulan setelah jatuhnya Lion Air. Tipe pesawat Lion sama dengan di Ethiopida yang menewaskan semua 189 penumpang dan awak.

Muilenburg akan mengadakan konferensi pers pertamanya sejak pengandangan pesawat setelah pertemuan pemegang saham tahunan umum di Chicago, dijadwalkan pukul 10:00 EDT waktu setempat. Boeing berada di bawah tekanan untuk memberikan perbaikan perangkat lunak dan paket pelatihan pilot baru yang akan meyakinkan regulator global, dan masyarakat yang terbang, bahwa pesawat tersebut aman untuk terbang lagi.

Administrasi Penerbangan Federal AS (FAA) dapat mengizinkan Boeing 737 MAX untuk terbang pada akhir Mei atau awal Juni, menurut sumber, meskipun Boeing belum menyerahkan perangkat lunak yang diperbarui dan pelatihan untuk ditinjau FAA. Beberapa pilot telah memperingatkan bahwa draft proposal pelatihan tidak cukup jauh untuk mengatasi masalah mereka.

Sementara itu, pengiriman 737 MAX, yang diandalkan oleh maskapai penerbangan di seluruh dunia untuk melayani industri perjalanan udara yang berkembang selama bertahun-tahun yang akan datang, sedang ditahan. Pekan lalu Boeing meninggalkan outlook keuangan 2019, menghentikan pembelian kembali saham dan mengatakan menurunkan produksi karena pengandangan 737 MAX telah menelan biaya setidaknya 1 miliar dolar AS sejauh ini.

Pemegang saham telah mengajukan tuntutan hukum yang menuduh perusahaan yang menipu mereka dengan menyembunyikan kekurangan keamanan di pesawat. Model ini juga merupakan target penyelidikan oleh otoritas transportasi AS dan Departemen Kehakiman.

Muilenburg adalah CEO dan Presiden Boeing, dan menghadapi panggilan ini bisa membuatnya dipecat dari salah satu jabatan tersebut pada pertemuan Senin. Boeing telah merekomendasikan melawan langkah pemecatan tersebut.

Boeing juga harus berjuang dengan tuntutan hukum yang diajukan atas nama puluhan korban dari dua kecelakaan MAX, termasuk keluarga Stumo, yang bertanya apakah bencana Ethiopia bisa dicegah setelah apa yang terjadi pada Lion Air.

"Mereka yang bertanggung jawab untuk menciptakan dan menjual pesawat ini tidak memperlakukan Samya seperti mereka memperlakukan anak perempuan mereka sendiri," kata ibu Samya, Nadia Milleron kepada wartawan pada awal April. Saham di perusahaan, senilai 214 miliar dolar AS telah anjlok hampir 10 persen dari nilai mereka sejak kecelakaan 10 Maret.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement