EKBIS.CO, JAKARTA -- Seluruh anggota Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Jakarta Raya (Hipmi Jaya) diminta bersatu kembali usai pemilihan presiden. Anggota Hipmi Jaya sempat berbeda pilihan figur calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres lalu.
Permintaan itu disampaikan Ketua Umum Hipmi Jaya, Afifuddin (Afie) Suhaeli Kalla, saat memperingati HUT ke-45 Hipmi Jaya di Jakarta. Perayaan ulang tahun kali ini bertajuk 'Rumah Kita Berjaya'. "Tema Rumah Kita Berjaya berarti untuk menyatukan kembali dalam satu rumah atau wadah," kata Afie Kalla.
Afie Kalla mengatakan, Hipmi Jaya sebagai organisasi dengan berjalannya waktu menghadapi berbagai tantangan. Termasuk perbedaan di kalangan anggotanya yang dianggapnya sebagai hal wajar sebagai sebuah dinamika.
Bagi Afie Kalla, Hipmi merupakan wadah pembelajaran untuk membentuk pengusaha muda yang tangguh dan mampu bersaing di kancang regional maupun internasional. Tak heran bila banyak dari anggota Hipmi Jaya yang menempati posisi penting di legislatif maupun eksekutif. "Oleh karena itu dalam perayaan ulang tahun ke-45 Hipmi Jaya, kita berkumpul kembali di Hipmi Jaya, rumah kita berjaya," ujar dia menegaskan.
Sejumlah tokoh yang pernah terlibat dalam Hipmi hadir pada peringatan itu, di antaranya pendiri Hipmi Abdul Latief, mantan ketua umum BPP Hipmi Hariyadi Sukamdani, dan mantan ketua umum Hipmi Jaya Agung Laksono. Hadir pula Ketua Umum BPP Hipmi Bahlil Lahadalia.
Afie Kalla juga menyampaikan, sejak aplikasi Jaya Connect diluncurkan saat ini telah berhasil menghubungkan 1.500 anggota Hipmi di dalamnya. Dengan begitu, satu sama lain dapat saling mengetahui dan mengenal bisnis masing-masing.
"Melalui aplikasi Jaya Connect antar anggota HIPMI dapat menjadi mitra kerja sama atau menggandeng sebagai vendor atau penyedia barang dan jasa," kata Afie Kalla.
Dalam setahun terakhit, Hipmi Jaya telah menambah 300 anggota baru. Afie Kalla menyebutkan, sebanyak 30 persen dari anggotanya merupakan pengusaha wanita. Anggota Hipmi Jaya sekarang mencapai 4.000 pengusaha. Namun dari jumlah itu yang aktif hanya 1.800 anggota.
Pada kesempatan tersebut, Afie Kalla juga memperkenalkan empat calon ketua umum Hipmi Jaya yang akan menggantikannya. Dikarenakan masa jabatannya sebagai ketua akan berakhir pada tahun 2019. Keempat kandidat Ketua Hipmi Jaya yang telah mengajukan diri adalah Ketua BPC Hipmi Jaya Jakarta Selatan Sona Maesana, Ketua BPC Jakarta Timur Andre Tirtoadji, Wakil Bendahara Umum Irvan Nugroho Wicaksono, dan Bendahara Umum Jay Aryaputra Singgih.
Ketua Badan Pengurus Pusat Hipmi, Bahlil Lahadalia, mengatakan persaudaraan dan persahabatan hal yang utama sehingga lupakan sejenak perbedaan karena pemilihan presiden dan wakil presiden. Ia mengatakan perbedaan pandangan terhadap figur presiden dan wapres karena Joko Widodo merupakan kader Hipmi di Solo.
Sedangkan Sandiaga Solahudin Uno merupakan Kader BPD Hipmi Jaya. "Sehingga wajar kalau terjadi dinamika dalam suatu organisasi," ujar Bahlil. Namun karena Hipmi merupakan organisasi pengusaha maka dengan berakhirnya penyelenggaraan Pilpres, ia berharap perbedaan tersebut diakhiri serta kembai bersatu dalam satu wadah.
Ketua Umum Hipmi Jaya, Afifuddin (Afie) Suhaeli Kalla (kiri)
Hadapi tantangan zaman
Ketua Panitia Pelaksana Acara HUT Ke-45 Hipmi Jaya yang juga Bendahara Umum HIPMI Jaya, Jay Aryaputra Singgih, mengatakan sebagai sebuah organisasi, Hipmi Jaya telah melalui berbagai tantangan zaman dalam mencapai tujuan organisasi. Tiap generasi menghadapi tantangannya sendiri.
Pada awalnya Hipmi Jaya terbentuk sebagai sebuah jawaban atas kondisi masyarakat yang memandang rendah profesi pengusaha. Semangat para anak muda yang sadar akan kondisi memunculkan ide atas lahirnya organisasi ini. ”Kini, Hipmi Jaya telah menjelma sebagai sebuah organisasi kader yang solid yang melahirkan ribuan kader pengusaha di seluruh Indonesia dan mengisi struktur perekonomian Indonesia," ujar Jay.
Bahkan beberapa kader Hipmi dipercaya dalam beberapa posisi baik di legislatif maupun eksekutif. Hal ini sekaligus membuktikan bahwa proses kaderisasi Hipmi bukan saja telah memberikan ilmu mengenai bagaimana menjalankan bisnis tetapi juga bagaimana menjadi pemimpin.