EKBIS.CO, JAKARTA — Menjelang Ramadhan, harga-harga sejumlah komoditas bahan pokok terpantau normal, tak terkecuali untuk komoditas hortikultura. Hal itu sebagaimana hasil pemantauan yang dilakukan tim Direktorat Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (1/5).
Dari hasil penelusuran kepada sejumlah pedagang, harga cabai, bawang merah dan bawang putih terpantau stabil alias tak mengalami penurunan maupun kenaikan signifikan. Pasokan yang masuk ke pasar Induk Kramat Jati sebanyak 48 ton untuk cabai merah keriting dengan harga Rp 17.000 per kg, 12 ton untuk cabai merah besar (TW) dengan harga Rp 28.000 per kg, 63 ton untuk cabai rawit merah dengan harga Rp 20.000 per kg, 23 ton untuk cabai rawit hijau dengan harga Rp 13.000 per kg, dan 94 ton bawang merah dengan harga Rp 20.000 per kg.
“Kalau untuk cabai rawit kita dapat dari daerah Rembang dan Muntilan, karena daerah tersebut sedang panen serentak sehingga dapat dikatakan pasokan untuk menghadapi puasa dan lebaran aman,” ujar Jiman salah satu pedagang besar cabai rawit.
Secara umum, harga aneka cabai stabil dan cenderung rendah dikarenakan panen yang serentak didaerah Jawa Tengah. Harga cabai rawit merah berkisar Rp18.000 hingga Rp 20.000 per kg, cabai rawit hijau Rp 13.000 hingga Rp15.000 per kg, cabai merah keriting Rp. 15.000 hingga Rp 17.000 per kg, dan cabai merah besar Rp28.000 per kg.
Pun dengan bawang merah, harga cenderung stabil. Faktanya, salah seorang pedagang besar di sana, Aldo Simbolon mengatakan bahwa untuk kualitas super harganya sekitar Rp 22.000 per kilogram. Sementara kualitas sedang Rp15.000 per kg dan bawang giling Rp5.000 per kg.
Aldo menambahkan bahwa saat ini sedang terjadi panen bawang merah di daerah seperti Brebes, Demak, Purwodadi, dan Nganjuk. Maka dari kebutuhan untuk Ramadan hingga Lebaran nanti dipastikan aman.
“Hari ini bawang merah masuk 94 ton, naik 21 ton dari hari kemarin dan akan naik terus hingga bulan Agustus karena pada bulan Juni–Agustus bawang merah sedang bagus-bagusnya,” tuturnya.
Instruksi Mentan
Direktur Jenderal Hortikultura, Suwandi
Di tempat terpisah, Direktur Jenderal Hortikultura Kementan, Suwandi menegaskan sesuai arahan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman untuk menjaga pasokan dan stabilisasi harga. Terutama dua komoditas hortikultura yakni cabai dan bawang merah.
Hal ini bertepatan dengan panen raya bawang merah dan cabai yang terjadi di sentra-sentra besar bertepatan pada bulan Mei-Juni 2019. Dengan demikian, inilah yang menjadi faktor utama penyebab kepastian pasokan dan harga kedua komoditas tersebut.
"Buktinya, saat ini petani di Semarang lagi panen cabai besar 500 hektar dan cabai rawit 375 hektar pada bulan Mei ini. Demikian juga Juni masih panen yang sama sehingga siap dan cukup untuk memasok Jakarta," kata Suwandi yang sedang berada di Desa Samirono Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang guna memantau panen dan pasokan cabai, Rabu (1/5).
Dari hasil pantauan langsung di lapangan, harga cabai rawit di petani Rp15.000 per kg dan cabai keriting Rp 10.500 per kg. Artinya ada disparitas harga di petani dengan di pasar induk jakarta sekitar 30 persen.
"Terkait bawang putih, Kementan bersama dengan Kemendag kompak memastikan pasokan akan segera normal seiring dengan mulai diterbitkannya Surat Persetujuan Impor kepada beberapa importir," jelas dia.
Pasokan bawang merah saat ini sudah kembali normal. Lihat saja, harga di pasar induk sudah dibawah Rp 20 ribu per kilo dan sentra-sentra besar seperti Brebes, Nganjuk, Demak, Grobogan hingga Bima saat ini sudah memasuki panen.
Hal senada disampaikan Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura Kementan, Yasid Taufik. Yasid memaparkan bahwa untuk suplai bawang merah, cabai serta bawang putih dipastikan aman. Pasalnya produksi bawang merah dan cabai sangat memadai.
"Bulan Mei mulai panen raya, sementara bawang putih yang 97% impor mulai minggu pertama Bulan Mei ini bawang putih impor sudah mulai masuk," kata dia.
Kementan menjelaskan, untuk mengamankan suplai 3 bulan kedepan akan masuk bawang putih sebanyak 115 ribu ton.