Jumat 03 May 2019 04:50 WIB

Bappenas Uraikan Tujuh Kriteria Ibu Kota Negara Baru

Pembiayaan pemerintah diupayakan tak memberatkan APBN.

Rep: Nugroho Habibi/ Red: Muhammad Hafil
Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN)/ Bappenas Bambang Brodjonegoro  dalam konferensi pers mengenai rencana pemindahan ibu kota Indonesia di kantornya, Jakarta, Selasa (30/4).
Foto: dok. Humas Bappenas
Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN)/ Bappenas Bambang Brodjonegoro dalam konferensi pers mengenai rencana pemindahan ibu kota Indonesia di kantornya, Jakarta, Selasa (30/4).

EKBIS.CO, JAKARTA -- Pemerintah berencana membentuk badan otoritas yang khusus menangani pemindahan ibu kota dari DKI Jakarta ke wilayah baru. Ide tersebut disampaikan Menteri Perencanaan Pembangunan (PPN/Bappenas) Bambang Brodjonegoro dalam rapat terbatas yang dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu.

Bambang menjelaskan, untuk pembiayaan pemerintah upayakan tidak memberatkan APBN. Berdasarkan keterangan Bappenas, terdapat sekitar 7 kereteria penentuan lokasi yang digunakan untuk ibu kota baru.

Baca Juga

1. Lokasi strategis, secara geografis berada di tengah wilayah Indonesia

2. Tersedia lahan luas milik pemerintah/BUMN Perkebunan untuk mengurangi biaya investasi;

3. Lahan harus bebas bencana gempa bumi, gunung berapi, tsunami, banjir, erosi, serta kebakaran hutan dan lahan gambut;

4. Tersedia sumber daya air yang cukup dan bebas pencemaran lingkungan;

5. Dekat dengan kota existing yang sudah berkembang untuk efisiensi investasi awal infrastruktur, meliputi: a) Akses mobilitas/logistik seperti bandara, pelabuhan dan jalan; b) Ketersediaan pelabuhan laut dalam yang sangat penting untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara maritim melalui konektivitas tol laut antar pulau; dan c) Tingkat layanan air minum, sanitasi, listrik, dan jaringan komunikasi yang memadai untuk dikembangkan;

6. Potensi konflik sosial rendah dan memiliki budaya terbuka terhadap pendatang;

7. Memenuhi perimeter pertahanan dan keamanan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement