EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) meluncurkan platform wakaf digital Jadiberkah.id, Rabu (8/5). Platform tersebut diluncurkan khusus untuk memudahkan transaksi wakaf baik bagi pemberi wakaf (wakif) ataupun pihak yang menerima harta benda wakaf (nazhir).
Direktur Utama Mandiri Syariah, Toni EB Subari, menyampaikan semangat umat untuk menyalurkan ziswaf semakin tinggi belakangan ini. Ia memantau peningkatan capaian untuk ziswaf yang mencapai tiga kali lipat karena akses yang lebih mudah.
Menurutnya, Mandiri Syariah berkomitmen untuk membantu nasabah untuk menjalankan syariat. Sehingga kemudahan akses perlu ditingkatkan agar membawa kemanfaatan yang lebih besar.
"Berkat akses penyaluran ziswaf kita sediakan juga di mobile banking, capaiannya naik tiga kali lipat dari Rp 500 juta per bulan jadi Rp 1,8 miliar per bulan," kata dia.
Dirut Mandiri Syariah Toni EB Subari (kanan) bersama Direktur Mandiri Syariah Achmad Syafii (dua kiri),Direktur Mandiri Syariah Kusman Yandi (kiri) dan Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Ditjen Bimas Islam Kemenag Muhammad Fuad Nasar (kedua kanan) melakukan wakaf digital melalui platform Jadiberkah.id di Kantor Pusat Mandiri Syariah, Jakarta, Rabu (8/5).
Direktur IT dan Operation Achmad Syafii menyampaikan platform Jadiberkah.id merupakan perluasan manfaat agar dapat dijangkau tidak hanya untuk nasabah Mandiri Syariah. Situs tersebut dapat diakses oleh nasabah bank lain dan menerima pembayaran dari berbagai bank.
Menurutnya, baik wakif maupun nadzhir dapat memantau aktivitas transaksi dari platform tersebut. Wakif memiliki virtual account pribadi yang berisi akumulasi dana yang telah ia wakafkan. Selain itu, ia bisa memantau kemana saja dana tersebut dimanfaatkan oleh nadzhir.
"Hari ini kami telah bekerja sama dengan delapan nadzhir, ke depannya akan lebih banyak lagi," kata dia.
Achmad mengatakan Mandiri Syariah mewajibkan pembaruan data oleh nadzhir setiap tiga bulan terkait pemanfaatan dana wakafnya. Ini akan menciptakan transparansi dan kredibilitas.
Dua di antara nazhir tersebut telah bekerja sama dengan Mandiri Syariah yaitu Dompet Dhuafa dan Mandiri Amal Insani. Bersamaan dengan launching Jadiberkah.id Manajemen Mandiri Syariah juga menandatangi nota kesepahaman, Memorandum of Understanding (MoU) dengan enam nadzhir atau pengelola wakaf yakni Badan Wakaf Indonesia, Yayasan Wakaf Al Azhar, Rumah Zakat Indonesia, Sinergi Foundation, Inisiatif Wakaf, dan Laznas BSM Umat. Ruang lingkup MoU meliputi layanan penerimaan wakaf, cash management, dan layanan perbankan lainnya.
Dengan perluasan akses, Syafii menyampaikan tujuan dibentuknya platform wakaf digital ini adalah untuk mengakomodasi tingginya keinginan masyarakat dalam berbagi. Seiring meningkatnya jumlah kelas Muslim menengah, kesadaran tentang berbagi juga meningkat.
"Ini ditambah dengan meningkatnya pemanfaatan teknologi digital, sehingga masyarakat butuh wadah menyalurkan semangat berbagi yang transparan dan fleksibel dari sisi moda pembayaran dan waktu," jelas Syafii.
Saat ini baru ada empat program wakaf yang ditawarkan di platform jadiberkah.id yaitu Rumah Sakit Hasyim Asyari Dompet Dhuafa, RS AKA Medika Sribhawono, Pesantren Hafidz Lido Sukabumi, dan Khadijah Learning Center.
Sebelum resmi diluncurkan, masyarakat sudah mulai antusias berwakaf melalui platform Jadiberkah.id. Hingga saat ini jumlah wakif sekitar 500 orang. Direktur Keuangan Mandiri Syariah Ade Cahyo Nugroho mengatakan ia optimistis keinginan berwakaf akan terus meningkat.
"Apalagi dengan platform yang memudahkan, jika sudah dipublikasikan kami yakin ini dapat menjadi platform utama kami," kata Ade.
Sebelum platform Jadiberkah.id, Mandiri Syariah melayani wakaf digital melalui channel mobile banking. Namun, layanan tersebut terbatas melayani nasabah Mandiri Syariah.
Mandiri Syariah berusaha memenuhi kebutuhan ibadah umat Islam dengan menyediakan aplikasi arah kiblat, jadwal waktu shalat dan masjid terdekat, serta spiritual quotes bersamaan dengan layanan transaksi keuangan atau perbankan dan kebutuhan berbagi.
"Nantinya kami berharap cukup dengan aplikasi mobile banking, kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi bukan hanya transaksi tapi juga kebutuhan ibadah pun dapat terpenuhi," kata Syafii.
Penggunaan transaksi melalui digital ini telah terbukti meningkatkan pendapatan Mandiri Syariah. Fee Based Income berangsur naik 27 persen pada kuartal I 2019. Sementara pendapatan dari marjin 15 persen.
Ade mengatakan pada kuartal I 2019, laba Mandiri Syariah naik 100 persen secara year on year (yoy) sebesar Rp 243 miliar. Ia berharap pertumbuhan laba 2019 di kisaran 100 persen juga dari sekitar Rp 600 miliar menjadi Rp 1,2 triliun.