EKBIS.CO, JAKARTA -- Bappenas menyatakan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 akan ditujukan untuk memperbaiki neraca transaksi berjalan. Hingga kini neraca transaksi berjalan Indonesia masih defisit.
"Justru itu, dalam RPJMN lima tahun ke depan ini kita harus memberikan perhatian khusus kepada upaya untuk memperbaiki neraca transaksi berjalan," ujar Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro di Jakarta, Kamis (9/5).
Bambang menjelaskan bahwa asal muasal defisit transaksi berjalan itu ada tiga faktor. Pertama, neraca perdagangan yang kadang-kadang defisit ataupun surplus yang terlalukecil. Berarti harus ada upaya mendorong ekspor.
Faktor kedua, pihaknya juga memperhatikan adanya beberapa jenis jasa yang masih defisit misalnya jasa pengangkutan kapal atau freight. "Dan ketiga, tentunya masih kurangnya inflow atau potensi jasa kita untuk mendatangkan devisa, khususnya pariwisata. Jadi, pariwisatanya harus digenjot, nanti lima tahun ke depan pariwisata akan didorong," katanya.
Menteri PPN/Kepala Bappenas juga menambahkan bahwa ekspor Indonesia harus didorong dengan diversifikasi yang lebih baik, terutama diversifikasi dari hanya ketergantungan pada komoditas sumber daya alam tapi lebih kepada produk dari manufaktur. "Kita perbaiki jasa-jasa yang sifatnya masih defisit selama ini. itu sudah akan tergambar pada RPJMN 2020-2024," tutur Bambang.
Rancangan teknokratik RPJMN 2020-2024 menargetkan Indonesia berpenghasilan menengah-tinggi. Agenda-agenda pembangunan RPJMN 2020-2024 difokuskan pada meningkatkan sumber daya manusia berkualitas dan berdaya saing, membangun karakter bangsa, memperkuat ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan yang berkualitas, mengembangkan wilayah untuk mengurangi kesenjangan dan menjamin pemerataan, memperkuat infrastruktur mendukung pengembangan ekonomi dan pelayanan dasar.
Fokus agenda-agenda lainnya dalam RPJMN tersebut yakni memperkuat stabilitas polhukhankam dan transformasi pelayanan publik, dan membangun lingkungan hidup, meningkatkan ketahanan bencana dan perubahan iklim; dengan mengarusutamakan upaya untuk pencapaian target-target tujuan pembangunan berkelanjutan.