Senin 13 May 2019 15:21 WIB

Harga Bawang Putih dan Cabai di Purwakarta Berangsur Turun

Harga bawang putih turun hingga Rp 4.000 per kilogram.

Rep: Ita Nina Winarsih / Red: Nur Aini
Pedagang memilah bawang putih impor di pasar tradisional. ilustrasi (prayogi/Republika).
Foto: Republika/Prayogi
Pedagang memilah bawang putih impor di pasar tradisional. ilustrasi (prayogi/Republika).

EKBIS.CO, PURWAKARTA -- Harga bawang putih dan cabai merah di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Purwakarta, mulai berangsur turun. Saat ini, harga bawang putih Rp 44 ribu per kilogram. Harga tersebut, mengalami penurunan sebesar Rp 4.000 dari sebelumnya Rp 48 ribu per kilogram.

Kepala Dinas Koperasi UKM Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Purwakarta, Karliati Juanda, mengatakan pada hari ke delapan di bulan Ramadhan ini, harga bawang putih dan cabai merah serta cabai rawit menurun. Harga cabai merah, turun Rp 6.000 per kilogram, dari Rp 30 ribu menjadi Rp 24 ribu. Sedangkan, cabai rawit mengalami penurunan Rp 4.000, dari Rp 28 ribu menjadi Rp 24 ribu per kilogram.

Baca Juga

"Penurunan harga bawang putih dan cabai ini, kami pantau terjadi di Pasar Leuwipanjang dan Pasar Jumat," ujar Karliati, kepada Republika.co.id, Senin (13/5).

Selain bawang putih dan cabe, kata Karliati, yang mengalami penurunan juga terjadi pada komoditas kacang hijau. Untuk kacang hijau, semula Rp 23 ribu per kilogram, turun jadi Rp 22 ribu per kilogram.

Adapun komoditas yang mengalami kenaikan harga, yaitu kentang dieng dari Rp 13 ribu menjadi Rp 14 ribu per kilogram. Kol, yang semula Rp 7.000 menjadi Rp 8.000 per kilogramnya. Harga wortel dari Rp 10 ribu menjadi Rp 12 ribu per kilogramnya. Serta, harga telur ayam ras dari Rp 25 ribu menjadi Rp 26 ribu per kilogramnya.

"Meskipun ada kenaikan harga, tapi masih cukup terjangkau. Bahkan, stoknya juga banyak," ujarnya.

Selain komoditas yang mengalami penurunan ataupun kenaikan harga, kata Karliati, bahan pangan lainnya tetap stabil seperti, ayam potong dan daging sapi. Selain itu, harga beras dinilai masih normal. Sebab, pasokannya cukup melimpah. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement