Senin 13 May 2019 17:22 WIB

Harga Bawang Putih di Garut Turun Drastis

Harga bawang putih turun akibat stok melimpah.

Red: Nur Aini
Pedagang menunjukan bawang putih
Foto: Abdan Syakura
Pedagang menunjukan bawang putih

EKBIS.CO, JAKARTA -- Harga bawang putih di Pasar Induk Ciawitali, Kabupaten Garut, Jawa Barat, turun drastis dari Rp 70 ribu per kilogram sejak awal Bulan Ramadhan menjadi Rp 35 ribu per kilogram. Hal itu karena stok barang tersedia melimpah dari pemasok di Cirebon.

"Sekarang harga bawang putih turun drastis dari semula sampai Rp 70 ribu sekarang cuma Rp 35 ribu per kilogram," kata Rinda Rabanda distributor sayuran di Pasar Ciawitali, Garut, Jawa Barat, Senin (13/5).

Baca Juga

Ia menuturkan komoditas bawang putih sempat menjadi perhatian pedagang yang kesulitan mendapatkan barang dan mendapat keluhan dari para pembeli karena harganya melambung tinggi. Awal Ramadhan, kata dia, harga bawang putih mencapai Rp 70 ribu, kemudian setelah sepekan harga turun menjadi Rp 50 ribu sampai saat ini menjadi Rp 35 ribu per kilogram.

"Tiga hari lalu harganya Rp 50 ribu sekarang menjadi Rp 35 ribu per kilogram, kemungkinan bisa turun lagi kalau stoknya banyak," kata Rinda.

Ia mengatakan bawang putih yang biasa dijual merupakan bawang impor yang didistribusikan melalui gudang di Cirebon. Menurut dia, harga bawang putih diprediksi akan kembali naik menjelang Lebaran atau terjadinya peningkatan kebutuhan masyarakat, namun persoalan itu bisa teratasi jika stok barang tersedia lancar.

"Bisa saja Lebaran naik, tapi mudah-mudahan saja stabil, barangnya ada," katanya.

Selain bawang putih, sejumlah komoditas sayur-sayuran di Pasar Ciawitali juga turun seperti kol, kentang, termasuk berbagai jenis cabai dan bawang merah lokal. Rinda menyebutkan seperti bawang merah lokal dari Rp 30 ribu sekarang menjadi Rp 15 ribu per kilogram, kemudian cabai merah dari Rp 45 ribu menjadi Rp 24 ribu per kilogram.

Bahkan cabai rawit maupun cabai inul dari Rp 25 ribu sekarang menjadi Rp 12 ribu per kilogram yang disebabkan stok barang tersedia banyak.

"Biasanya kalau barang banyak karena di petaninya sedang panen, jadi harga turun," katanya.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement