EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) sempat melakukan uji pasar gas elpiji tiga kilogram nonsubsidi di Jakarta dan Surabaya. Sebanyak 10 ribu tabung dilepas ke pasar melalui dua tahap. Usai uji pasar dilakukan ditemukan bahwa salah satu tantangan penjualan elpiji tiga kilogram nonsubsidi adalah pilihan pasar.
Direktur Marketing Retail Pertamina, Mas'ud Khamid menjelaskan uji coba pertama yang dilakukan Pertamina adalah melepas 5.000 tabung elpiji tiga kilogram nonsubsidi ke wilayah apartemen dan kompleks perumahan. Sejauh uji pasar pertama, banyak warga berminat dan pasokan 5.000 tabung habis terjual.
"Jalan, tapi memang khusus, kayak di apartemen. Di apartemen sih mau bagus malah, mereka juga gak pakai 3 kg subsidi, jadi distribusinya murni Bright," ujar Mas'ud di DPR RI, Selasa (14/5).
Sayangnya, kata Mas'ud, ketika uji pasar kedua, serapan tidak maksimal. Mas'ud mengatakan, Pertamina melepas 5.000 tabung elpiji tiga klogram nonsubsidi ke wilayah perkampungan dan perumahan warga. Ternyata, serapannya tidak sebagus pada uji pasar pertama.
"Begitu masyarakatnya mix kita kesulitan, mereka lebih pilih yang subsidi. Kami evaluasi lagi soal ini," ujar Mas'ud.
Dari uji pasar tersebut, kata Mas'ud, akhirnya Pertamina harus menahan untuk memperbanyak produksi elpiji tiga kilogram ini. Mas'ud mengatakan bahkan dari sisi penjualan Bright Gas lima kilogram masih jauh lebih baik ketimbang elpiji tiga kilogram nonsubsidi.
Pertamina mungkin saja melepas kembali elpiji tiga kilogram ini ke pasar. Namun, perseroan menunggu keputusan pemerintah yang sedang merumuskan mekanisme penyaluran elpiji bersubsidi.
"Nanti tunggu mekanisme pemerintah membereskan yang 3 kg subsidi dulu," ujarnya.