EKBIS.CO, JAKARTA -- Pengurus Pusat Muhammadiyah menyambut baik peluncuran Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia 2019-2024 yang diluncurkan langsung oleh Presiden Joko Widodo, Selasa (14/5). Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Anwar Abbas menilai keberadaan rencana induk tersebut dapat mendorong ekonomi masyarakat bawah.
"Ini penting bagi kita karena dengan adanya mobilitas vertikal ini tentu diharapkan bentuk dan struktur masyarakat kita yang tadinya seperti piramid akan berubah menjadi seperti belah ketupat sehingga daya beli masyarakat kita akan semakin meningkat," ujar Anwar melalui pesan tertulis yang diterima Republika.co.id, Selasa (14/5).
Menurutnya, Masterplan Ekonomi Syariah akan direspons oleh dunia usaha dengan meningkatkan produksinya. Sehingga, kata dia, perekonomian akan semakin tumbuh dan berkembang sesuai dengan yang diharapkan.
Agar ekonomi masyarakat kelas menengah meningkat secara signifikan, ujar dia, perlu ada keingingan politik yang kuat dan kebijakan afirmatif terhadap UMKM, terutama dari sektor keuangan. Selama ini, menurut dia, dunia perbankan masih berpihak kepada usaha besar yang jumlahnya hanya 0,01 persen.
Hal itu terlihat dari jumlah pembiayaan yang dikucurkan yang besarnya mencapai 80 persen. Sedangkan, UMKM yang jumlahnya 99,99 persen dari total pelaku usaha di Indonesia hanya mendapatkan pembiayaan yang rendah yaitu sekitar 20 persen.
"Hal itu tentu sangat memprihatinkan karena memiliki dampak jangka menengah dan panjang yang akan menimbulkan kesenjangan yang semakin tajam dan semakin melebar antara usaha besar dan UMKM yang tidak kita inginkan," tuturnya.
Menurut dia, Masterplan Ekonomi Syariah dapat memberikan jawaban dan solusi. Sehingga, ekonomi nasional akan tumbuh dan berkembang ke arah yang lebih berkeadilan demi terciptanya kebersamaan di antara anak bangsa.